Berita Kebudayaan

Jelang Peringatan 82 Tahun Sutardji, Komunitas Sastra Gelar Road Show

Foto: kompasiana.com

Minggu, 14 Mei 2023. Komunitas Taman Inspirasi Sastra Indonesia menggelar Road Show Sastra menjelang Peringatan 82 Tahun Sutardji Calzoum Bachri. Sejumlah deklamator dan grup musikalisasi puisi, memeriahkan acara yang digelar di Tebet Eco Park, Jakarta Selatan, tersebut.

Ini merupakan Road Show Sastra ke-4 untuk Sutardji, dari 5 kali road show yang direncanakan oleh Komunitas Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI) di wilayah DKI Jakarta. Panggung terbuka di Tebet Eco Park, yang luas dan lapang, membuat para deklamator leluasa mengekspresikan puisi yang mereka bacakan.

Termasuk, berinteraksi dengan para peminat sastra yang hadir pada Minggu sore tersebut. Imam Ma'arif, misalnya. Sebelum membacakan puisi Walau, karya Sutardji Calzoum Bachri, ia mengajak penonton berdialog tentang puisi dan Sutardji.

Walau penyair besar
takkan sampai sebatas allah
dulu pernah kuminta tuhan
dalam diri
sekarang tak
kalau mati
mungkin matiku bagai batu tamat bagai pasir tamat

Sajak religius tersebut, mencoba membongkar hubungan manusia dengan Tuhan. Hubungan yang penuh misteri, yang tentu saja tak mudah untuk dijabarkan. Dengan artikulasi yang lugas, deklamator kenamaan Imam Ma'arif berhasil memukau para penonton.

Dialog sebelum pembacaan Walau tersebut, nampaknya cukup ampuh untuk menarik perhatian penonton. Membaca puisi di ruang publik, seperti di Tebet Eco Park ini, tentulah membutuhkan seni tersendiri. Karena, penonton yang hadir sangat beragam, yang mungkin sebelumnya sebagian dari mereka belum pernah menonton seni pertunjukan baca puisi.

Bagaimanapun juga, Tebet Eco Park adalah taman umum, yang terbuka untuk siapa saja. Octavianus Masheka, selaku Ketua Umum Komunitas TISI, memang sengaja menggelar road show di ruang publik yang bersifat umum.

"Ini adalah bagian dari upaya kami untuk memperkenalkan sastra, dalam hal ini karya-karya Sutardji Calzoum Bachri, kepada masyarakat luas. Meski karya Sutardji dipelajari di sekolah dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, nyatanya tak banyak masyarakat yang mengenalnya," ujar Octavianus Masheka di pembukaan road show tersebut.

Dukungan Dinas Kebudayaan

Di kesempatan itu, hadir Rusmantoro selaku Kepala Suku Dinas Kebudayaan (Kasudinbud) Jakarta Selatan. Dalam sambutannya, Rusmantoro mengungkapkan, "Kegiatan seni budaya semacam ini, patut didukung, untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni. Warga Jakarta membutuhkan tontonan alternatif, seperti seni pertunjukan sastra yang digelar di Tebet Eco Park ini."

Ia mengucapkan terima kasih kepada Komunitas TISI, yang terus berupaya menghidupkan kegiatan seni budaya di DKI Jakarta. Dalam konteks Peringatan 82 Tahun Sutardji Calzoum Bachri, Komunitas TISI berkolaborasi dengan Dinas Kebudayaan (Disbud) DKI Jakarta yang dipimpin oleh Iwan Henry Wardhana.

Dalam pelaksanaannya, Komunitas TISI berkoordinasi dengan Suku Dinas Kebudayaan di wilayah masing-masing. Di Jakarta Selatan, misalnya, tentu saja koordinasi dilakukan dengan Rusmantoro selaku Kasudinbud Jakarta Selatan.

Pada Minggu, 14 Mei 2023 sore itu, selain deklamator kenamaan Imam Ma'arif, deklamator David Karo Karo juga merangkul penonton, sebagai bagian dari seni pertunjukan yang ia tampilkan. Ia membawakan sajak Ayo karya Sutardji Calzoum Bachri.

para pemuda yang
melimpah di jalan jalan
itulah airmata
samudera puluhan tahun derita
yang dierami ayahbunda mereka
dan diemban ratusan juta
mulut luka yang terpaksa
mengatup diam  

Sajak protes kepada kekuasaan itu, ditampilkan deklamator David Karo Karo dengan suara yang lantang, dengan ekspresi geram sepenuh-penuhnya emosi. Dalam konteks meraih perhatian penonton, ia langsung memulai pertunjukannya dari tengah-tengah penonton. Deklamator bertubuh gempal itu melangkah perlahan tapi tegar, di sela-sela para penonton.

Adakalanya ia mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi. Adakalanya ia berjongkok di tengah penonton. Aksi panggung yang demikian, tentu saja menjadikan David Karo Karo sebagai pusat perhatian. Seni pembacaan puisi yang ia tampilkan, benar-benar menjadi tontonan alternatif bagi para pengunjung Tebet Eco Park sore itu.

Dari pencermatan saya, Imam Ma'arif dan David Karo Karo adalah dua sosok deklamator yang sukses membetot perhatian penonton. Dari sisi memperkenalkan sastra kepada masyarakat luas, seni pertunjukan baca puisi yang mereka tampilkan, benar-benar berbeda dari acara baca puisi yang selama ini dikenal masyarakat.

Dalam konteks menyosialisasikan sastra kepada publik di ruang publik, agaknya arah yang hendak dicapai Octavianus Masheka, selaku Ketua Umum Komunitas TISI dan sebagai penyelenggara acara, Imam Ma'arif dan David Karo Karo sudah berada di track yang tepat. Pertunjukan puisi yang mereka tampilkan, sungguh menginspirasi.

Di Minggu, 14 Mei 2023 sore itu, yang tampil tentu bukan hanya mereka berdua. Masih ada sejumlah deklamator serta grup musikalisasi lain, yang tampil dengan kekhasan masing-masing. Tapi, untuk postingan kali ini, saya fokuskan pada mereka berdua.

Sumber: kompasiana.com

Bujaka - Aplikasi Budaya Jakarta

DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI DKI JAKARTA
Jalan Gatot Subroto Kav. 40-41 Lt. 11 dan 12
Kelurahan Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi
Jakarta Selatan
DKI Jakarta, 12950
(021) 252-3164
dinaskebudayaandki@gmail.com