Menengok Ruang Pengadilan di Museum Sejarah Jakarta

Museum Sejarah Jakarta -juga dikenal sebagai Museum Fatahillah- ternyata juga tidak hanya berfungsi sebagai pusat pemerintahan, melainkan juga sebagai kantor pengadilan. Di lantai dua, terdapat dua ruangan pengadilan ruangan Dewan Pengadilan (Raad Van Justitie) dan ruangan Dewan Kotapraja (College van Schepenen). Dewan Pengadilan menangani kasus-kasus tindak kriminal yang terjadi di Batavia seperti pencurian, penipuan hingga kasus pembunuhan. Sedangkan Dewan Kotapraja menangani perkara-perkara perdata seperti seperti perceraian, catatan sipil hingga izin perdagangan. Di dalam ruangan tersebut terlihat meja besar dan beberapa kursi. Biasanya Dewan Pengadilan terdiri dari petinggi pemerintahan bahkan dihadiri Gubernur Jenderal, kemudian Hakim dan Jaksa. Sedangkan terdakwa atau tahanan duduk dilantai. Eksekusi Para tahanan yang telah diputuskan dalam persidangan akan menjalani hukuman berupa hukuman pancung atau gantung. Tempat eksekusi berada di halaman Gedung Balaikota Batavia, tepatnya di pelataran sebelah kiri. Dari Balkon lantai dua, para petinggi pemerintahan dan jajarannya yang merupakan orang-orang Belanda menyaksikan proses eksekusi tersebut. Proses eksekusi juga disaksikan oleh masyarakat. Biasanya ditandai dengan bunyi lonceng dari menara Gedung Balaikota. Penjara Bawah Tanah Kendati demikian, tidak semua tahanan akan dieskusi. Namun bagi yang kesalahannya ringan akan menjalani hukuman di penjara bawah tanah. Selain sebagai tempat hukuman, penjara bawah tanah juga menjadi tempat para tahanan menunggu proses persidangan. Mereka yang ditangkap polisi Kotapraja akan ditempatkan di penjara bawah tanah Gedung Balaikota Batavia ini. Penjara bawah tanah terdiri dari penjara laki-laki dan penjara perempuan di bawah ruang pengadilan. Selain ruangan yang cukup kecil, di dalam penjara juga terdapat bola-bola besi yang digunakan untuk memborgol para tahanan.