Jelajah

Sang Maestro: Srihadi Soedarson

Prof. Kanjeng Raden Haryo Tumenggung H. Srihadi Soedarsono Adhikoesoemo atau yang lebih dikenal dengan nam Srihadi Soedarsono merupakan seorang mestro seni rupa Indonesia yang lahir pada 4 Desember 1931. Srihadi Soedarsono sudah gemar menggambar dan berkesenian sejak dini yang ia peroleh melalui kakeknya, Nojotjoerigo seorang ahli keris yang merawat benda-benda pusaka masa Paku Buwno IX. Beliau belajar melalui praktik berkesenian yang nyata seperti menatah dan menyungging wayang, mengukir hulu keris, membatik, dan lain sebagainya. Kegemarannya tersebut kemudian ia kembangkan untuk membuat poster, sketsa-sketsa, serta tulisan-tulisan seruan semangat juang pada kurun waktu 1946 s.d. 1949.

Pada tahun 1947, Srihadi Soedarsono bergabung dalam Tentara Pelajar (TP) untuk turut berjuang mempertahankan kemerdekaan dan serta tetap berkarya membuat sketsa-sketsa dan poster-poster semangat juang. Beliau berkontribusi dalam pembuatan grafiti dan slogan-slogan perjuangan guna membakar gelora semangat kemerdekaan. Pada kesempatan tersebut, minat bakat Srihadi tersalukan.

Beliau juga bergabung dengan Seniman Indonesia Muda (SIM) yang bertempat di kota Solo, Jawa Tengah. Di sanalah beliau belajar bersama para perintis seni lukis Indonesia, seperti Sudjojono dan Affandi.

Srihardi memilih melanjutkan pendidikannya yang sempat terhenti ketika bergabung dalam ketentaraan. Seusai menamatkan pendidikan di bangku SMA, beliau melanjutkan kuliah di Balai Pendidikan Universitas Guru Seni Rupa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (sekarang menjadi ITB)

Sepanjang karir keseniannya, Srihardi aktif dalam berbagai macam pameran dan beberapa project kesenian. Srihadi Soedarsono menjadi Guru Besar purnabakti Fakultas Seni Rupa dan Desain di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1992 s.d. 2007. Beliau juga merupakan tokoh yang membuat desain lambang Institut Teknologi Bandung (ITB) yang masih digunakan hingga saat ini. Selain itu, beliau pernah menjabat sebagai Ketua Departemen Seni Rupa Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ), serta berprofesi sebagai dosen di Institut Kesenian Jakarta.

Srihardi Soedarsono menikah dengan Dra. Siti Farida Nawawi yang juga seorang seniman. Pernikahan mereka dikarunia dua anak perempuan dan satu anak laki-laki. Srihardi Soedarsono meninggal dunia pada usia 26 Febuari 2022 dalam usia 91 tahun.

Sumber:

Desynovita. 2022. Srihadi Soedarsono, Saksi Sejarah Perkembangan Seni Rupa Indonesia Sejak era Perjuangan hingga Kini. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/galerinasional/srihadi-soedarsono-berpulang/

Youtube: Srihadi Soedarsono: Aku, Cintaku & Karyaku Harper's Bazaar Indonesia. 9 Maret 2020.