Jelajah

Potret Diri Karya Affandi

Lukisan Potret Diri yang dikoleksi di Museum Seni Rupa dan Keramik merupakan karya yang paling spektakuler dan banyak dikerjakan oleh Pelukis Affandi. Dalam lukisan ini, tergambar wajah Affandi sedang merokok memakai pipa cangklong. Lukisan ini menjadi ciri dan karakter Affandi, dengan sapuan tangan (tidak dengan kuas) ekspresif, diimbuh warna yang dipelotot langsung dari tube.

 

Pelukis Affandi, lahir di Cirebon-Jawa Barat pada tanggal 16 Mei 1907, wafat tahun 1990. Pelukis ini dinilai sangat merakyat, karena senantiasa mencari obyek penciptaannya keliling ke berbagai pelosok desa di banyak kota, Indonesia, maupun di berbagai negara yang dikunjunginya misalnya India, Jepang, Perancis, Italia, Spanyol Mexico. Ratusan atau ribuan lukisan dalam berbagai ukuran telah dia ciptakan sepanjang karier keseniman nya. Bahkan selang beberapa minggu menjelang wafatnya beliau masih melukis. 

 

Selain lukisan POTRET DIRI yang sangat menjadi obsesinya, Affandi melukis banyak obyek lain. Semisal kehidupan sosial peternak, petani, nelayan dan perahu, buah-buahan, bunga, penjudi (adu jago) pemabok ( peminum tuak), bangunan bersejarah, matahari. Beberapa pengamat seni menilai, Affandi adalah seorang pejuang humanisme lewat karya seni lukis. Sebagai maestro senirupa, Affandi telah menimang banyak penghargaan seni dan kemanusiaan dari berbagai negara di Dunia. Ia dianggap sebagai Grand Maestro oleh Pemerintah Italia, Doctor Honoris Causa oleh Pemerintah Singapura. 

 

Tentang tehnik pelolotan langsung dari tube ini, banyak kalangan menyatakan kekhasan gaya Affandi tak ada duanya di Dunia. Dari sanalah Affandi bisa diundang Biennale ke-2 se-Dunia di Sao Paolo Brazil tahun 1954 dan dinilai para juri sebagai pemenang ke-2 setelah seniman Brazil. Tema potret diri, biasanya diciptakan atas dasar kejengkelan pelukis ini ketika merasai gagal melukis, atau ketika sedang tidak mendapatkan obyek pada saat penggembaraan mencari obyek lukisan. Melalui lukisan potret diri yaitu, (sering diungkapkan olehnya) Affandi memotret keburukan wajahnya, dan “kedunguannya” seperti tokoh wayang Sukrasana dalam kisah Arjuna Wiwaha.

 

Selalu tergambar ke dalam wajah (raut muka) yang jelek, awut-awutan dan tak terurus. Bagi banyak kolektor seni rupa dan para ahl menilai lukisan Potret Diri ciptaan Affandi (yang manapun) merupakan buah karya yang indah dan masterpiece. Banyak unsur keunikan yang sarat estetika, bahkan memiliki kandungan filosofis.

Sumber : Identifikasi Karya : Cerita Dibalik Lukisan (2012). Jakarta. Museum Seni Rupa dan Keramik.