Jelajah

Dewi Karya Agus Djaya

Judul Lukisan : DEWI, ukuran 134 cm x 90 cm. Dicipta tahun 19962 Bahan Cat Minyak 

 

Lukisan Agus Djayasuminta yang diberinya judul DEWI, tersebut  sesunngguhnya ingin menggambarkan sosok Nyai Ratu Kidul (legenda). Tetang Nyai Ratu Kidul, hingga hari ini menyimpan banyak pegaruh dan misteri ditengah kehidupan sebagian masyarakat jawa serta dipercaya bermukin di tengah laut Hindia memiliki hubungan kuat dengan para raja - raja Jawa. 

 

Lukisan ini menjadi koleksi Museum Senirupa dan Keramik, sejarah museum ini didirikan tahun 1976. Selain lukisan ini, museum masih memiliki satu koleksi karya Agus Djayasuminta berjudul “Pejuang” (1975). Perihal lukian “DEWII”, Agus Djayasuminta mewujudkannya dalam bentuk sosok wanita menyimpang kiri, dengan berbagai artibut kebesaran seorang ratu. Kepala disanggul, dengan hiasan emas. Memakai anting kebesaran seorang ratu. Kepala disanggul, dengan hiasan emas. Memakai anting - anting penuh permata. Kalung leher dari emas, perhiasan dada emas bermotif bunga ceplok. Uniknya, sosok DEWI yang sedang berdiri menyamping tersebut, tak jelas benar, sedang berdiri dimana. Pelukisannya dengan warna latar hijau, dengan penggunaan tehnik blaur. Seolah itu berada di dalam air laut yang biru kehijauan. Atau seolah figur yang sedang berenang. 

 

Sedangkan lukisan “pejuang” yang menjadi koleksi museum ini, menyiratkan senapati perang dai kerajaan Pandawa (Ardjuna) sedang memanah musuhnya (Karna), tidak tampak dalam gambar, dari atas kuda hitam yang berlari kencang. 

 

Selama kariernya, Pelukis Agus Djaya (lahir di Banten-Jawa Barat pada tahun 1913, dan wafat tahun 1994), sangat dikenal dengan tema-tema lukisan mitologis serta mengeksplorasi folklore kedalam seni lukis yang begitu indah. Pada masa perjuangan fisik, Agus Djayasuminta sesungguhnya seorang tentara perpangkat kolonel. Namun ia mengundurkan diri dari ketentaraan justru setelah diharapkan oleh Presiden Seokarno menjadi diplomat karier. Dalam dunia seni lukis, Raden Agus Djaya adalah ketua PERSAGI (Persatuan Ahli Gambar Indonesia) yang berdiri tahun 1937 di Jakarta. PERSAGI merupakan sanggar seni rupa terkemuka di indonesia yang sangat revolusioner didalam menentang derasnya gaya seni rupa Barat yang masuk ke indonesia pada zaman pra kemerdekaan. 

Sumber : Identifikasi Karya : Cerita Dibalik Lukisan(2012). Jakarta. Museum Seni Rupa dan Keramik.