Berita

Apakah Masyarakat Indonesia Gemar Menabung?

299447896_1235583053907385_4277110169369278083_n

Di era globalisasi memudahkan masyarakat dalam melakukan sesuatu. Masyarakat tidak lagi kesulitan dalam mencari produk atau barang yang akan dibutuhkan, pembelian dan pemakaian terhadap barang tidak lagi untuk memenuhi kebutuhan, melainkan didorong karena adanya faktor keinginan yang kurang berguna, seperti mengikuti trend, gengsi, dan lain-lain. Gaya hidup ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki gaya hidup konsumtif.

Berbeda dengan gaya hidup konsumtif, terdapat pula gaya hidup hemat atau menabung. Gaya hidup hemat merupakan cara seseorang dapat memanfaatkan uang yang dimiliki untuk membeli barang yang sesuai kebutuhannya. Gaya hidup hemat atau perilaku suka menabung sebenarnya telah tertanam pada sebagian besar masyarakat Indonesia.

Hal ini dibuktikan dengan adanya temuan arkeologi berupa celengan, seperti babi, harimau, kuda, sapi, dan lain-lain yang berbahan dasar tanah liat dari masa Kerajaan Majapahit yang digunakan sebagai tempat penyimpanan uang.

Kata celengan sendiri berasal dari kata “celeng” dalam bahasa Jawa yang berarti babi hutan. Babi merupakan hewan yang memakan hampir segala jenis makanan, termasuk sisa makanan manusia. Penamaan celengan yang merujuk pada babi menunjukkan segala sesuatu yang dimasukkan ke dalamnya. Dalam tradisi Cina, babi menjadi simbol keberuntungan dan kemakmuran yang juga mempengaruhi kebudayaan Kerajaan Majapahit.

Sumber:

Tanudirjo, Daud A. Dkk. 2014. Inspirasi Majapahit. Yogyakarta: Yayasan Asari Djojohadikusumo.

Anggraini, Ranti T. Santhoso, Fauzan H. 2017. Hubungan antara Gaya Hidup Hedonis dengan Perilaku Konsumtif pada Remaja. Gajah Mada Journal of Pyschology, Vol. 3, No. 3, Hal. 131-140.