Jelajah

An Easy Going Afternoon Karya Arie Smit

An Easy Going Afternoon

Judul Lukisan : AN EASY GOING AFTERNOON ukuran 61cm x 62 cm. Tahun 1997 bahan cat minyak canvas 



Lukisan berjudul AN EASY GOING AFTERNOON merupakan karya indah yang dikoleksi Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta. Pelukisanya, ARIE SMIT telah menetap di desa Ubud - Bali, sejak 1956. Lukisan “An Easy Going Afternoon” menggambarkan pemandangan pendesaan di Bali. Nampak disana, tujuh sosok manusia (dengan pemanfaatan warna puth) sedang menikmati suasana sore hari di sekitar rumah dan puri Bali yang khas. Keseluruhan taferil lukisan ini dikerjakan dengan pemanfaatan warna orange secara dominant, dan bintik-bintik putih. Warna orange adalah warna favorit Arie Smit. Dari banayak lukisan yang diciptakannya, ciri pewarnaan dan bintik-bintik di sekujur bidang gambar selalu menjadi penanda yang mudah dikenali. Bentuk perwujudan dan benda-benda yang dilukis, pada umumnya sederhana penyelesaiannya. Terkesan masif dan datar. Arie Smit membuat garis-garis yang kontras untuk membeda temperamen objek, sehinggaa wujud objek yang diinginkannya bisa dikenali lebih baik begitu pula terlihat pada “An Easy Going Afternoon” yang kini cukup dibanggakan oleh museum ini. 

 

Pelukis Arie Smit merupakan pensiunan serdadu Belanda, di Ubud mendirikan kelompok melukis “Young artis” dan telah menghasilkan generasi pelukis muda bali potensial. Seniman ini lahir di Zandaam. Dengan nama lengkap Adrianus Wihelmus Smit pada 15 April 1916. Ia ke Batavia menjadi tentara Belanda. Pada Zaman Jepang, tahun 1942, Arie Smit ditangkap serta diinternir, diperkerjakan di barak tentara jepang di singapura, Thailand, dan Birma. Ketika perang usai dan jepang kalah, Arie Smit kembali ke jawa. Tahun 1950 hingga 1956 ia menetap di Bandung dan memberi pengajaran seni grafis di ITB. Akhirnya semua tugas di jawa ia tinggalkan dan pergi serta menetap di Ubud-Bali. “An Easy Going Afternoon” yang menajdi koleksi museum ini, lebih spesifik  lagi mempunyai ciri yang khusus ada komposisi yang terlihat dinamis. Permainan warna benda (rumah, pohon, jalan desa) membentuk suasana aksentuatif suasana impresif objek pedesaan. 

Sejak tahun 1989, Arie Smit menetap di kediaman Kolektor dan pemiliki Museum Sutedja Neka, hingga sekarang. 

Sumber : Identifikasi Karya : Cerita Dibalik Lukisan(2012). Jakarta. Museum Seni Rupa dan Keramik.