Berita

Alat dan Media Lukis dengan Hasil Karya yang Dapat Dilihat Langsung di Museum Seni Rupa dan Keramik

Seni lukis merupakan salah satu cabang ilmu seni rupa dengan penciptaan karya seni pada media dua dimensi berdasarkan unsur-unsur seni rupa. Ketika menciptakan sebuah lukisan, seorang seniman membutuhkan berbagai jenis alat dan media yang disesuaikan dengan teknik serta aliran seni rupa yang menjadi gayanya. Setiap seniman memiliki kebutuhan yang berbeda-beda atas satu sama lain. Pada umumnya, orang yang ingin berkarya menuangkan ide lukisannya di atas media datar seperti kanvas. Namun, para pencipta karya lukis bereksplorasi dan beradaptasi dengan keadaan sehingga media dan alat lukis semakin beragam. Oleh karena itu, sebelum menciptakan sebuah karya lukis, mari berkenalan dengan alat-alat dan media yang bisa digunakan untuk melukis.

1. Kuas 

Kuas memiliki beragam bentuk dengan fungsi dan hasil sapuan yang berbeda-beda. Dalam penggunaan cat air misalnya, bulu-bulu yang digunakan lebih halus dan dapat membawa lebih banyak air untuk teknik sapuan aquarel. Beberapa bentuk kuas diantaranya seperti kuas lukis ujung runcing (biasanya diapakai untuk membuat garis dan detail), kuas lukis datar, kuas lukis ujung bulat, kuas lukis filbert, kuas lukis kipas, kuas lukis diagonal, kuas lukis mop, serta kuas lukis bright.

2. Pensil

Pensil pada pengkaryaan lukisan digunakan untuk membuat sketsa dasar, tetapi banyak pelukis yang langsung menggunakan sapuan cat untuk membentuk objek dasar. Dalam pembuatan karya lukis menggunakan pensil, ketebalan pensil yang digunakan sangat beragam. Mulai dari 9H-H, F, HB, dan B-9B.

3. Cat air

Henk Ngantung

Sketsa PETA: Tiga Tentara

1944

Cat air pada kertas

30x20 cm

Cat air terbuat dari campuran bubuk pigmen dan gum Arab yang merupakan zat pengikat. Cat ini cocok diaplikasikan pada media kertas dengan gramasi tebal dan sedikit bertekstur. Hasil sapuan cat ini cenderung transparan, tergantung dari komposisi antara cat dan air yang digunakan. Semakin besar komposisi air yang digunakan, maka hasil sapuan cat akan semakin transparan. Pada penggunaannya, terdapat palet khusus dengan partisi untuk memisahkan warna cat.

4. Cat akrilik

Arie Smith

An Easy Going Afternoon

1997

Cat akrilik pada kanvas

61x63 cm

Cat akrilik terbuat dari campuran pigmen, binder, dan vehicle dengan hasil sapuan cat yang cepat kering apabila dibandingkan dengan cat air dan cat minyak. Oleh karena itu, cat akrilik dapat diaplikasikan pada berbagai macam media, mulai dari kertas, kanvas, kayu, kain, hingga kaca dengan berbagai teknik. Palet untuk cat akrilik biasanya berbentuk datar tanpa partisi seperti palet untuk cat minyak.

5. Cat minyak

Cat minyak terbuat dari campuran bubuk pigmen dan minyak linen sebagai pengikat dengan hasil berbentuk pasta. Pengaplikasian cat minyak memerlukan medium oil atau linseed oil yang berfungsi sebagai pengencer cat. Dengan komposisi utama berupa minyak, cat ini memiliki bau khas yang berbeda dengan cat berbahan dasar air.

Daryono

Potret Diri

1975

Cat minyak pada kanvas

108 x 68,5 cm

Dilukis menggunakan sapuan kuas

Affandi

Potret Diri

1975

Cat minyak pada kanvas

103 x 99 cm

Dilukis menggunakan sapuan jari-jari tangan

Mozes Misdi

Rumah Nelayan

1990

Cat minyak pada kanvas

88 x 68 cm

Dilukis menggunakan pisau palet

 

6. Pisau Palet

Pisau palet merupakan alat berbentuk seperti spatula yang berfungsi untuk mencampur cat di atas palet. Pisau palet juga dapat digunakan sebagai alat untuk melukis dengan hasil goresan bertekstur khas dan tebal karena pisau akan mengambil lebih banyak cat dibanding kuas. Pisau palet memiliki beragam bentuk ujung spatula dengan fungsi yang berbeda-beda.

7. Kertas

Terdapat beragam jenis kertas dengan tingkat ketebalan yang berbeda-beda. Penggunaannya menyesuaikan jenis cat yang akan diaplikasikan, seperti cat air yang membutuhkan kertas dengan ketebalan tertentu agar tidak mudah sobek saat proses berkarya.

8. Kanvas

Kanvas secara umum terbuat dari kain berbahan dasar katun atau linen yang dilapisi oleh campuran cat dan lem, kemudian dibentangkan pada kerangka kayu yang disebut spanram. Kanvas yang terbentang kemudian direkatkan dengan gun tacker. Spanram yang digunakan dapat berbentuk lingkaran, persegi, dan persegi panjang dengan ukuran yang beragam.

9. Kaca

Iskandar Hardjodimulyo

Berbeda-Beda Tetapi Tetap Satu

Tanpa tahun

Cat minyak pada kaca

76 x 100 cm

Penggunaan kaca sebagai media lukis biasanya memerlukan teknik khusus yang berbeda dengan media kanvas, kertas, atau pun kayu. Pelukis harus membuat sketsa dan melukis secara negatif atau terbalik karena lukisan yang dihasilkan akan dilihat dari sisi sebaliknya. Namun, pelukis juga bisa membubuhkan cat pada permukaan depan secara langsung seperti pada media kanvas, kertas, dan kayu. Hanya saja teknik tersebut akan menghasilkan lukisan yang berbeda dan mudah terkelupas apabila hasil lukisan tidak divarnish. Cat yang dapat digunakan adalah cat akrilik atau cat minyak.

10. Kayu

Amrus Natalsa

Rumah-Rumah Cina di Jatinegara

2000

Cat minyak pada kayu

63.5 x 70 cm

 

Sapto Hudoyo

Menghadang Konvoi

Tanpa tahun

Cat minyak pada triplek

121 x 271 

Kayu yang digunakan sebagai media lukis dapat berupa papan tipis seperti triplek atau pun irisan kayu yang lebih tebal. Cat yang digunakan untuk melukis di atas kayu adalah cat akrilik dan cat minyak.

11. Kain

Amri Yahya

Batik

1975

Batik pada kain

Diameter 80 cm

Penggunaan kain sebagai media lukis biasanya menggunakan cat minyak, cat akrilik, atau cat tekstil yang memang dikhususkan untuk media kain sehingga lukisan lebih awet. Dalam penciptaannya, melukis di atas media kain memerlukan keterampilan khusus karena kain menyerap cairan lebih cepat dan dapat membuat cat menjadi melebar di luar area yang diinginkan.

Setelah mengetahui beberapa ragam alat dan media lukis, kita dapat memulai eksplorasi dalam penciptaan karya seni lukis dengan media yang dirasa cocok. Demi menambah ide dan inspirasi teknik, kalian dapat mengunjungi Museum Seni Rupa dan Keramik untuk melihat langsung karya-karya yang dibuat dengan media yang telah disebutkan sebelumnya. Karya-karya tersebut merupakan koleksi Museum Seni Rupa dan Keramik yang dipajang dalam ruang koleksi lukisan.