Apakah kalian tahu siapa perintis Seni Lukis Modern Indonesia? Beliau adalah Raden Saleh Syarif Bustaman. Setelah masa prasejarah yang mana masyarakat melukis menggunakan tumbuh-tumbuhan sebagai pewarna alam dan dinding goa sebagai medianya, Raden Saleh menjadi penggagas seni rupa modern Indonesia. Beliau merupakan tokoh yang mengenalkan cara melukis dengan materi cat minyak di atas kanvas. Nah, sekarang yuk kita kenalan dengan Raden Saleh!

       Raden Saleh Syarif Bustaman lahir di Terboyo, Semarang pada tahun 1807, beliau merupakan seorang pelukis Indonesia yang beretnis Arab-Jawa yang mempionirkan seni modern Indonesia. Lukisannya merupakan perpaduan Romantisisme yang sedang popular di Eropa saat itu dengan elemen-elemen yang menunjukkan latar belakang Jawa sang pelukis.

       Kemampuannya dalam seni lukis dimulai pada tahun 1822. Beliau didaftarkan belajar di sebuah sekolah bangsawan pribumi. Berkat pergaulan dan kebiasaannya melukis, membuat teman-temannya yakin akan kemampuan yang ia miliki.

 
       Tahun 1829, Raden Saleh dikirim oleh pemerintah Hindia Belanda untuk belajar seni lukis di Eropa. Beliau sering diminta melukis potret diri sejumlah anggota kerajaan dan para pejabat Belanda. Raden Saleh juga berkali-kali menggelar karyanya di Den Haag. Kebesaran namanya di kalangan Eropa menjadikan Raden Saleh dijadikan tamu kehormatan bagi kerajaan Belanda. Karyanya begitu digemari dan beliau pun dengan mudah mengekspresikan idenya melalui lembaran media melukisnya. Tahun 1845, Raden Saleh pergi ke pusat kesenian Eropa di Perancis.  Wawasannya disana kian bertambah dan ia menjadi saksi revolusi Perancis pada bulan Februari 1828. Tahun 1852, beliau meninggalkan Eropa untuk kembali ke tanah air kelahirannya. Beliau kembali dengan menyandang gelar sebagai pelukis Kerajaan Belanda. Di samping itu beliau adalah pelukis Indonesia yang pertama menerima pendidikan Barat, mempunyai nama besar yang mendapat pengakuan resmi dari Pemerintah Belanda. Beliau mendapat anugerah penghargaan berupa bintang kehormatan dari raja-raja yang berkuasa di Eropa. Raden Saleh meninggal di Bogor pada tanggal 23 April 1880. Berikut ini merupakan karya Raden Saleh yang ada di Museum Seni Rupa dan Keramik, mari kita lihat sobat!

       Lukisan Potret Diri Bupati Cianjur yang dilukis oleh Raden Saleh Syarif Bustaman tahun 1852 menggunakan cat minyak dan kanvas. Lukisan bergaya realisme dengan gaya mooi indie ini menggambarkan seorang Bupati Cianjur ke-9 yang menjabat tahun 1834 – 1862 yakni potret Raden Aria Kusumaningrat. Lukisan ini memiliki ukuran dimensi 27,5 cm x 22,5 cm. Lukisan Potret Diri Bupati Cianjur ini menunjukkan sosok seorang tokoh Bupati dengan menggunakan pakaian kebesaran lengkap yang sedang duduk menyamping dengan sorot tatapan mata yang tajam menandakan bahwa Bupati Cianjur siap untuk berperang melawan penjajah. Lukisan ini mempunyai kekuatan karakter warna cokelat dominan yang mengisyaratkan warna kulit yang melekat pada orang Indonesia sangat berbeda dengan warna kulit orang Eropa.  Secara simbolik lukisan tersebut menunjukkan ekspresi anti kolonial Raden Saleh.

       Selain lukisan Potret Diri Bupati Cianjur, ada juga lukisan lain Raden Saleh yaitu lukisan Gunung Merapi di Siang Hari dan Malam Hari  dilukis pada tahun 1865 dengan cat minyak di atas kanvas yang mengambarkan pemandangan Gunung Merapi yang sedang erupsi di siang dan malam hari dengan warna yang kontras. Lukisan yang ada di Museum Seni Rupa dan Keramik merupakan hasil dilukis ulang oleh Andot Roseno, yang mana lukisan asli ada di Rijksmuseum, Leiden, Belanda. Ada juga lukisan perkelahian  antara singa dan manusia, yang merupakan hasil repro printing.

Nah, kalian sekarang sudah dapat pengetahuan baru mengenai seni lukis kan sobat? Selain, lukisan di atas, masih banyak lagi lukisan dari Raden Saleh dan pelukis-pelukis Indonesia lainnya.  Kalau sobat seni masih penasaran dengan lukisan yang lainnya, kalian bisa berkunjung ke Museum Seni Rupa dan Keramik. Sampai bertemu artikel-artikel dari kami berikutnya!