Gedung Seni Pertunjukan

Yuk, Kenali Gedung Kesenian Jakarta

Gedung Kesenian Jakarta atau kerap disingkat GKJ merupakan bangunan tua, peninggalan bersejarah peninggalan pemerintahan kolonial Belanda. Bangunan kuno yang terletak di Jalan Gedung Kesenian No.1 Jakarta Pusat itu masih berdiri kokoh. Gedung lawas itu merupakan merupakan tempat pertunjukan para seniman dari seluruh nusantara dan mancanegara seperti drama, teater, film, sastra, hingga pentas musik. Masyarakat bisa menggunakan gedung kesenian Jakarta ini untuk kegiatan komersial.

Bangunan klasik itu dibangun bergaya neo-renaisans yang mulanya bernama Teater Schouwburg Weltevreden, dan kerap disebut dengan Gedung Komedi. Gagasan membangun gedung megah itu dimotori oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Herman Willem Daendels (1808 – 1811), lalu pembangunannya direalisasikan oleh Gubernur Gubernur Jenderal Inggris, Thomas Stamford Raffles pada tahun 1814. Pada masa kolonialisme fisik, gedung itu sempat digunakan untuk Kongres Pemoeda yang pertama pada 1926. Dan, di gedung ini pula pada 29 Agustus 1945, Presiden RI pertama Ir. Soekarno meresmikan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan kemudian beberapa kali bersidang di gedung ini.

Bagian dalam gedung ini terdiri dari dua lantai. Lantai satu, terdiri dari ruangan utama untuk pertunjukan yang diapit oleh dua ruangan lain di kanan serta sebelah kirinya. Berhadapan dengan panggung pertunjukan, berjejer kursi penonton. Di masa lalu, penerangan di GKJ hanya menggunakan lampu minyak dan lilin. Namun, sejak tahun 1864 sistem penerangan mulai menggunakan lampu gas. Penerangan dengan menggunakan listrik baru digunakan pada tahun 1882 dan hanya terbatas di bagian dalam bangunan saja karena hingga tahun 1910 bagian luar tetap menggunakan lampu gas. Di belakang panggung terdapat green room (ruangan yang berfungsi sebagai ruang tunggu talen ketika menunggu saat pementasan).

Sementara di lantai dua, ada beberapa ruangan yaitu balkon, ruang pengatur suara (sound control), ruang proyektor, dan ruang pengatur cahaya (lighting control). Pada balkon terdapat deretan kursi yang dapat digunakan untuk menonton pertunjukan di panggung yang terdapat di lantai satu.

Di bagian sayap kiri lantai dua terdapat dressing room dan storage (ruang penyimpanan), sedangkan di sayap kanan terdapat satu ruang kecil yang digunakan untuk kantor. Selain ruang-ruang yang telah disebutkan sebelumnya, juga terdapat toilet di bagian belakang lantai dua. Gedung itu sempat dipugar pada tahun 1984-1987 dan sejak tahun 1993 statusnya ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya yang kemudian berada di bawah naungan Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.

Alamat Gedung : Jl. Gedung Kesenian No.1, Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10710

Kontak Person                 : 0813-8936-4655

Kapasitas Gedung           : ± 450 orang

                                                                                                    

(diolah dari berbagai sumber)

Bujaka - Aplikasi Budaya Jakarta

DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI DKI JAKARTA
Jalan Gatot Subroto Kav. 40-41 Lt. 11 dan 12
Kelurahan Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi
Jakarta Selatan
DKI Jakarta, 12950
(021) 252-3164
dinaskebudayaandki@gmail.com