Seni budaya

Wayang Orang Betawi Lakon Cupu Manik Astagina

Wayang Orang Betawi merupakan salah satu kesenian Betawi yang berasal dari pencampuran budaya Betawi, Sunda, dan Jawa. Masyarakat Betawi mengadaptasi kesenian Wayang Orang yang pernah dibawa oleh Sultan Agung pada saat Mataram menyerbu VOC di Batavia.

Kesenian Wayang Orang Betawi dinilai unik karena terjadi pencampuran bahasa dan peralatan musik yang membuat kesenian ini dapat disukai oleh masyarakat.

Dalam pertunjukkan Wayang Orang Betawi, gerakan adalah salah satu yang menjadi daya tarik, misalnya seperti gerak dalam tarian, gerak tangan, lirikan mata, dan ucapan yang disertai mimik ekspresif ketika berdialog. Hal itu yag membuat para penonton lebih mudah untuk memahami cerita yang ditampilkan.

Pada tanggal 27 Agustus 2023, Unit Pengelola Museum Seni mempersembahkan Pergelaran Wayang Orang Betawi dengan lakon Cupu Manik Astagina dan dengan dalang Ki Sukarlana.

Sinopsi cerita lakon Cupu Manik Astagina sebagai berikut:

Di Pertapaan Dunung Sukendra, Resi Gotama sedang disalahkan oleh anak-anaknya, Gowarsa dan Gowarsi, sebab telah berbuat tidak adil dengan memberikan Cupu Manik Astagina pada Anjani, anak yang ketiga. Sedangkan Resi Gotama tidak merasa mempunyai Cupu Manik Astagina apalagi memberikannya pada Anjani.

Rupanya Cupu Manik Astagina adalah pemberian dari sang Ibu yaitu Dewi Windradi. Kemudian Resi Gotama, menanyakan dari mana asal Cupu Manik Astagina kepada Dewa Windradi, istrinya. Namun, Dewi Windradi diam saja tanpa menjawab pertanyaan suaminya itu. Akhirnya Dewi Windradi disumpah oleh Resi Gotama menjadi Patung.

Lalu Cupu Manik Astagina dibuang oleh Resi Gotama dan dikejar oleh ketiga anaknya, hingga ketiga anaknya tersebut ke musibah menjadi kera semua.

Bujaka - Aplikasi Budaya Jakarta

DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI DKI JAKARTA
Jalan Gatot Subroto Kav. 40-41 Lt. 11 dan 12
Kelurahan Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi
Jakarta Selatan
DKI Jakarta, 12950
(021) 252-3164
dinaskebudayaandki@gmail.com