- On 29 Feb 2024
Ulama Di Tanah Betawi
Ulama di Tanah Betawi Peranan dan Warisan
Penyusun : Abdurakhman, Siswantari, Dwi Mulyatari, Imas Emalia, dan Nur’aeni Marta
Penyunting :
Sampul : Syahidah Sumayyah Rahman
ISBN :
Cover : Soft Cover
Halaman : 210 Halaman
Berat : 180 gr
Ukuran : 14 x 21 cm
Masyarakat Betawi mengklasifikasikan ulama ke dalam tiga kriteria yaitu guru, mualim, dan ustaz. Guru adalah ulama yang memiliki keahlian dalam disiplin ilmu tertentu, mempunyai otoritas mengeluarkan fatwa, dan mampu mengajar kitab. Kerap kali guru menetap satu masjid dan masyarakat yang mendatangi untuk menuntut ilmu. Mualim juga mengajarkan kitab namun tidak dapat mengeluarkan fatwa. Para mualim melakukan aktivitas mendatangi kelompok pengajian untuk mengajarkan kitab keagamaan. Sementara ustaz baru sebatas mengajarkan ilmu pengetahuan agama yang masih dasar. Ulama Betawi sendiri erat kaitannya dengan masyarakat Betawi. Banyak pemuda Betawi yang menempuh pendidikan hingga ke Makkah untuk kemudian menyebarkan ilmu yang didapat di daerahnya. Para pemuda Betawi tersebutlah yang membangun jaringan dengan mereka yang ada di Makkah, Madinah, dan Mesir terkait penyebaran Islam di Nusantara walaupun tidak dilakukan secara formal. Para pemuda yang kembali dari Timur Tengah datang dengan pembaruan kitab yang ditulis dan terjun langsung ke masyarakat baik di bidang pendidikan hingga perjuangan kemerdekaan. Penulisan buku ini sebagai bentuk upaya penyebarluasan hasil-hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Upaya mengedukasi masyarakat ini terkait peranan-peranan dari Ulama Betawi dalam berbagai bidang misalnya pendidikan, sosial, ataupun perang kemerdekaan yang diharapkan dapat mengambil dan mengamalkan teladan yang telah ditinggalkan oleh para ulama terdahulu. Pada buku ini akan dibahas ulama-ulama Betawi pada akhir abad XIX dan awal abad XX terkait biografi singkat hingga karya dan nasihatnya.