Manuskrip

Terpesonanya Sang Raja oleh Kecantikan Putri Bidasari

Bidasari

Hikayat Bidasari merupakan salah satu hikayat atau kisah yang ditulis dengan bait-bait syair Melayu. Hikayat Bidasari ini merupakan bagian dari naskah Syair Buah-buahan yang ditulis dengan huruf Arab-Jawi berbahasa Melayu. Hikayat Bidasari pun pernah populer di Eropa pada abad ke-19, dan diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda, dan disadur dalam bentuk prosa ke dalam bahasa Prancis. Syair atau Hikayat Bidasari ini menceritakan seorang putri yang merupakan anak dari Raja Kumbayat. Pada suatu ketika negara Raja Kumbayat diserang oleh garuda. Raja Kumbayat pun harus bersembunyi bersama dengan permaisurinya yangs sedang mengandung. Di hutan, sang permaisuri melahirkan seorang putri. Namun, putri tersebut harus ditinggalkan di tepi sungai di hutan tersebut. Bayi putri Raja Kumbayat itu pun akhirnya ditemukan oleh seorang saudagar dari negeri Indrapura. Kemudian bayi putri itu diambil oleh saudagar dan dijadikan anak serta diberi nama Bidasari. Suatu ketika di negeri Indrapura terdapat seorang raja sedang bergurau dengan permaisurinya. Sang Raja berkata bahwa ia bersedia untuk kawin lagi jika menemukan seorang perempuan yang sama atau melebihi cantiknya permaisuri saat ini. Sang permaisuri pun mulai ketakutan dengan perkataan rajanya. Ia bersumpah jika ada atau mendengar putri cantik di negerinya akan dihancurkan.

Namun, kecantikan Bidasari yang sudah tumbuh dewasa itu ternyata terdengar sampai ke telinga sang permaisuri. Ia pun berusaha mencari tahu keberadaan Bidasari. Sang Permaisuri khawatir sang Raja bertemu dengan Bidasari, kemudian akan menikahinya. Usaha sang permaisuri mencari Bidasari pun berhasil. Sang Permaisuri pun membawa Bidasari ke dalam hutan. Di sana Bidasari mendapatkan siksaan yang sangat kejam dari sang Permaisuri. Sampai akhirnya Bidasari mendapatkan luka yang cukup parah. Namun, Bidasari berhasil diselamatkan oleh orang tua angkatnya. Ia pun berhasil disembuhkan dan kembali cantik lagi. Orang tua angkat Bidasari takut jika ia mendapat siksaan lagi dari Sang Permaisuri. Maka Bidasari pun disembunyikan ke dalam hutan. Namun, pada suatu ketika sang Raja Indrapura sedang berburu ke hutan, ia bertemu dengan Bidasari. Di sanalah kecantikan Bidasari mengalihkan perhatian sang Raja Indrapura. Raja Indrapura pun teringat dengan perkataannya dulu di hadapan permaisurinya. Jika ia bertemu dengan perempuan yang sama atau lebih cantik daripada permaisurinya, maka ia akan mengawininya. Akhirnya Raja Indrapura pun mengawini Bidasari.

Bujaka - Aplikasi Budaya Jakarta

DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI DKI JAKARTA
Jalan Gatot Subroto Kav. 40-41 Lt. 11 dan 12
Kelurahan Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi
Jakarta Selatan
DKI Jakarta, 12950
(021) 252-3164
dinaskebudayaandki@gmail.com