Permainan Rakyat

Tata Cara Bermain Tokadal

Tokadal merupakan salah satu permainan tradisional masyarakat Betawi. Anak-anak Betawi biasanya berkumpul untuk bermain Toladal.

Alat

Apa saja alat yang diperlukan? permainan ini menggunakan kayu bundar (bulat) yang sudah dipotong sesuai dengan ukurannya. Kayu yang digunakan biasanya adalah kayu nangka, kayu jambu klutuk, kayu sawo, dan beberapa jenis kayu yang dianggap kuat.

Ukuran panjangnya ± 40cm untuk alat pemukul (penggetok), ± 10cm untuk alat kadalnya dan diameternya antara 2,5 - 3cm. Alat bantu lainnya adalah lubang bekedalaman ± 5cm dan lebarnaya ± 5cm atau dua buah batu bata yang letakan sejajar dengan jarak ± 5cm.

Pemain

Permainan ini dimainkan secara berkelompok. Setiap kelompok terdiri dari minimal satu orang dan paling banyak enam orang, atau tidak dibatasi jika misalnya seluruh anak ingin memainkan tokadal.

Cara Bermain

Sesudah dua kelompok bersiap-siap untuk bermain, ketua kelompok yang disebut komandan akan melakukan undian yang disebut suit. Suit ini dimaksudkan untuk menentukan siapa yang akan bermain lebih dahulu. Misalnya komandan kelompok A menang dalam suit, dia akan memulai permainan lebih dahulu dan bagi kelompok yang kalah akan menjaga. Permainan tokadal dimainkan dalam beberapa tahap:

Tahap I:

Pemain nomor satu akan mulai mencongkel anak kadal di lubang dan kemduian memukul anak kadal setinggi dan sejauh-jauhnya. Kalau anak kadalnya tetangkap (istilahnya bal) oleh kelompok jaga, maka pemain nomor satu mati dan digantikan pemain nomor dua dalam kelompoknya. Jika anak kadalnya tidak tertangkap, kelompok jaga akan melempar (nyambit) penggetok. Jika penggetok kena sambit, maka mati. Tapi kalau tidak kena, maka permainan dilanjutkan.

Tahap II:

Pemain memukul anak kadal yang dipegangnya pada satu tangan sekeras dan sejauh-jauhnya, kalau anak kadal tertangkap kelompok jaga, maka pemain kelompok satu mati. Jika tertangkap permainan dilanjutkan sebagaimana seperti tahap I. Namun kali ini jarak anak kadal dari lobang akan dihitung dengan menggunakan alat pukul dan dapat nilai sesuai jumlah. Jarak atau ukuran panjang alat pukul nilainya satu.

Tahap III:

Getok anak kadal. Anak kadal diletakkan di dalam lubang lalu digetok (dipukul) sampai terangkat ke atas lalu dipukul sampai sejauh-jauhnya. Jumlah pukulan menentukan nilai. Pukulan sekali nilainya satu, dua kali nilainya 10, begitu seterusnya berkelipatan 10. Cara menghitungnya menggunakan anak kadal sesuai kesepakatan. Pemenangnya adalah yang mendapatkan nilai lebih banyak diantara dua kelompok itu.

Permainan ini berakhir jika salah satu kelompok menyerah kalah atau sudah terlalu lelah dan bosan. Kalau belum bosan, permainan dilanjutkan.

Sumber: Ragam Budaya Betawi - Dinas Kebudayaan dan Permuseuman 2002.

 

Bujaka - Aplikasi Budaya Jakarta

DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI DKI JAKARTA
Jalan Gatot Subroto Kav. 40-41 Lt. 11 dan 12
Kelurahan Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi
Jakarta Selatan
DKI Jakarta, 12950
(021) 252-3164
dinaskebudayaandki@gmail.com