Seni budaya

Tari-Tari Kreasi Baru Bernuansa Betawi (2)

Ilustrasi

 

Tari Topeng Sengget karya Herman Sadami (alm) yang menggambarkan karakter gadis-gadis Betawi yang lemah lembut, periang dan lincah namun tetap bisa menjaga dirinya.

Tari Kembang Rampe, tari kreasi baru yang bersumber dari Samrah, Ajeng dan Topeng, merupakan tarian pergaulan, kreasi dari Dani Mik.

Tari Rancag Pasetih, hasil karya Maria Sofia Trimawarsanti yang menceritakan tentang perjalanan hidup putri remaja Jakarta saat ini.

Tari Doger Amprok, diilhami dari pertunjukkan Doger, kreasi dari Retno Marnilawanti. "Amprok" yang berarti bertemuan, sehingga doger amprok mengandung pengertian pertemuan antara penari Doger.

Tari Gejrug Jidat, tarian yang mengambil inspirasi dari gerakan pencak silat dimana ada salah satu nama jurus dalam pencak silat yaitu Gejruk.

Tari Enjot-enjotan, tarian kreasi baru yang diiringi musik Topeng Betawi dengan lagu Enjot-enjotan. Tarian ini dibawakan berpasangan pria dan wanita yang menggambarkan para jawara dalam cerita Topeng Betawi.

Tari Kotebang, kotebang dapat diartikan sebagai bentuk kotek-kotekan dari Rebana Biang. Kotebang sendiri artinya Kotekan Kelabang Nyebrang, diciptakan oleh Sujana pada tahun 1996, yang menggambarkan tentang sikap dan etika masyarakat Betawi yang terbuka, saling menyapa dan tolong menolong.

Sumber: Pernak-pernik abang & none Betawi karya Sylviana Murni

Bujaka - Aplikasi Budaya Jakarta

DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI DKI JAKARTA
Jalan Gatot Subroto Kav. 40-41 Lt. 11 dan 12
Kelurahan Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi
Jakarta Selatan
DKI Jakarta, 12950
(021) 252-3164
dinaskebudayaandki@gmail.com