Seni budaya

Tari-Tari Kreasi Baru Bernuansa Betawi (1)

Ilustrasi

 

Tari tradisional Betawi banyak mengilhami para koreografi tari untuk menciptakan tari-tari kreasi baru dengan nuansa Betawi. Ada tarian yang diambil dari tari Japin, Cokek, Samrah maupun tari Topeng sebagai dasar tariannya, beberapa tarian kreasi baru tersebut diantaranya.

Tari Yapong diciptakan oleh Baging Kusudiardjo di tahun 1975 biasa ditarikan secara berkelompok oleh penari perempuan.

Tari Ronggeng Blantek diangkat dari pertunjukkan teater Betawi yaitu Topeng Blantek. Biasanya digunakan untuk upacara penyambutan tamu-tamu.

Tari Ngaronjeng dari kata Ngaronggeng Ajeng yang diciptakan oleh Wiwiek Widiastuti biasa digunakan untuk mengiringi upacara pengantin Betawi.

Tari Topeng Gong tarian topeng kreasi baru dengan mengambil gerak dasar dari tari Topeng Betawi.

Tari Gitek Balen diciptakan oleh Abdurachem yang menggambarkan kedinamisan dan kelincahan gadis-gadis yang beranjak dewasa.

Tari Kembang Lambang Sari ciptaan dari Wiwiek Widiastuti yang diilhami oleh bentuk cerita tentang Bapak Jantuk pada teater Topeng Betawi.

Tari Sembah Nyai tarian kreasi Dadi Djaja sebagai tarian penyambutan tamu.

Tari Lenggo Jingke diambil dari bahasa Betawi yang artinya "melenggang sambil jinjit" merupakan kreasi dari Abdurachem yang banyak menggunakan gerak jinjit kaki.

Tari Cokek Kreasi menggunakan tari Cokek sebagai dasar gerak tariannya.

Tari Nandak Ganjen yang diciptakan oleh Atin Kisam merupakan tarian yang menggambarkan anak-anak yang beranjak dewasa yang menari dengan lincah dan gembira.

Sumber: Pernak-pernik abang & none Betawi karya Sylviana Murni

Bujaka - Aplikasi Budaya Jakarta

DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI DKI JAKARTA
Jalan Gatot Subroto Kav. 40-41 Lt. 11 dan 12
Kelurahan Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi
Jakarta Selatan
DKI Jakarta, 12950
(021) 252-3164
dinaskebudayaandki@gmail.com