Seni Musik

Sejarah Singkat Musik Tanjidor

Tanjidor merupakan kesenian khas masyarakat Betawi. Kata Tanjidor berasal dari bahasa Portugis, tangedor, yang berarti "musik." Menurut buku, Kongres Kebudayaan Betawi yang diterbitkan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta (2011), kesenian ini sudah dimulai sejak abad ke-19 atas rintisan Augustijn Michiels atau lebih dikenal dengan nama Mayor Jantje di daerah Citrap atau Citeureup. Alat-alat musik yang digunakan biasanya sama seperti drumben. Kehadiran musik Tanjidor untuk yaitu untuk menghibur, tetapi terkadang bisa juga sebagai acara untuk meramaikan lamaran dalam keluarga Betawi.

 

Kesenian Tanjidor umumnya dipakai dalam musik jalanan tradisional, atau pesta Cap Go Meh di kalangan Tionghoa Betawi. Musik ini merupakan sisa dari musik baris dan musik tiup zaman Belanda di Indonesia. Selain meramaikan prosesi lamaran, Tanjidor juga turut memeriahkan acara-acara pawai atau karnaval di momen-momen khusus.

(diolah dari berbagai sumber)

Bujaka - Aplikasi Budaya Jakarta

DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI DKI JAKARTA
Jalan Gatot Subroto Kav. 40-41 Lt. 11 dan 12
Kelurahan Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi
Jakarta Selatan
DKI Jakarta, 12950
(021) 252-3164
dinaskebudayaandki@gmail.com