Tradisi Lisan

Sahibul Hikayat, Seni Tutur dari Betawi

Foto: google.com

Secara Bahasa Arab, Sahibul Hikayat berarti yang punya cerita, namun bisa juga berarti cerita. Yaitu berupa cerita bebas yang bersumber dari cerita-cerita Timur Tengah, Persia, dan cerita Seribu Satu Malam yang telah disesuaikan dengan situasi masyarakat kekinian. Ada cerita tentang Hasan-Husin, Indra Bangsawan, Marakarma, dsb.

Dalam perkembangannya sekarang ini ada juga cerita karangan si Juru Hikayat sendiri. Cerita dituturkan dalam bentuk prosa, dengan sisipan beberapa bait pantun di sana sini sebagai daya tarik cerita. Kadang juga disisipi dakwah agama.

Dulu, ketika orang punya hajat sunatan, perkawinan, pindah rumah, menjelang berangkat ibadah haji, atau pada hari-hari besar Islam, masyarakat Betawi seringkali mengundang Juru Hikayat.  Pementasan seni bertutur ini bisa sampai semalam suntuk.

Sahibul Hikayat pernah juga dipentaskan oleh beberapa radio amatir sebagai cerita bersambung yang disponsori oleh para pengusaha.

Juru Hikayat biasanya bercerita sambil duduk bersila, ada yang sambil memangku bantal atau untuk memberikan aksentuasi pada jalan cerita, sesekali memukul gendang kecil atau rebana. Cerita selalu diawali dengan pembacaan pujian, shalawat dan doa.

Dalam permulaan cerita atau ketika pindah adegan dalam cerita, seringkali digunakan kalimat pembuka, seperti ‘kata sahibul hikayat’, ‘kata yang punya cerita’, atau ‘syahdan’.

Di antara Juru Hikayat pada masa lalu, yang paling terkenal adalah Mohammad Zaid yang lebih dikenal sebagai Wak Jait. Sehingga istilah Sahibul Hikayat sering disebut dengan Ngejait. Wak Jait menurunkan ilmu bertuturnya pada anaknya yang bernama Sofyan Zahid.

Seni bertutur Sahibul Hikayat ini sampai sekarang masih ada. Salah satu Juru Hikayatnya adalah Yahya Andi Saputra, seniman betawi yang juga pengurus Lembaga Kebudayaan Betawi dan Asosiasi Tradisi Lisan Jakarta.

Sumber: Diolah dari berbagai sumber.

Bujaka - Aplikasi Budaya Jakarta

DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI DKI JAKARTA
Jalan Gatot Subroto Kav. 40-41 Lt. 11 dan 12
Kelurahan Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi
Jakarta Selatan
DKI Jakarta, 12950
(021) 252-3164
dinaskebudayaandki@gmail.com