Pengetahuan Tradisional

Ragam Takjil dan Kuliner Khas Betawi, Menu Spesial di Bulan Ramadhan

Ilustrasi Putu Mayang (Foto: Ist)
Ilustrasi Putu Mayang
Foto: ist

Sobat Budaya, masyarakat Betawi memiliki ragam panganan sebagai menu pengantar berbuka puasa di bulan Ramadhan. Berikut menu kuliner spesial khas Betawi yang tentunya lezat dan nikmat untuk disantap saat beduk Magrib tiba. 

  1. Bubur Pacar Cina

Bubur Pacar Cina terbuat dari adonan tepung sagu tapioka yang dipotong kecil-kecil lalu dicampur kuah santan. Adonan tepung tersebut sebelumnya diletakkan di tampah untuk kemudian dijemur sampai kering. Jika sudah kering, kemudian dipotong kecil-kecil. Biasanya berukuran sekitar 1 cm berbentuk persegi panjang. Selain berbentuk persegi panjang, banyak juga pacar cina yang berbentuk bulat dan diberi warna. Dalam proses pembuatannya dapat divariasikan dengan bahan-bahan lain sesuai selera. Semisal talas, ubi jalar, singkong/ubi kayu, candil, bubur sumsum, nata de coco, atau lain-lain. 

Dalam sejarahnya, penamaan Bubur “Pacar Cina” terkait diyakini terkait erat dengan proses akulturasi budaya Betawi dengan pendatang Tionghoa bangsa Arab yang bermukim di Batavia sejak abad 15 sampai abad 16. 

  1. Stup Tape

Nama Stup berasal dari bahasa Belanda yaitu stoof yang bermakna “rebus”. Stup tape merupakan kudapan khas Betawi yang bahan dasarnya adalah tape, santan dan gula pasir. Untuk menambah rasa gurih, biasanya ditambahkan bahan rempah seperti cengkih, kayu manis, daun jeruk purut dan daun pandan. Menyesuaikan selera, setup Tape khas Betawi ini juga dapat dibuat dari pisang, talas ubi dan singkong. 

Proses pembuatan stup tape cukup sederhana. Pertama, semua rempah harus didihkan dengan santan encer atau air biasa. Jika sudah harum, tape bisa dimasukkan dan dilanjut dengan santan dan harus terus diaduk dalam api kecil supaya santan tidak pecah dan berpisah dengan air. Setelah mendidih, stup harus segera diangkat dan dihidangkan. Stup tape bisa digunakan yang masih setengah keras atau lembut. Stup tape biasa disajikan sebagai takjil sebelum memakan nasi saat berbuka puasa. Takjil ini dapat dikonsumsi setelah salat tarawih.

  1. Putu Mayang

Kue khas Betawi ini terbuat dari tepung beras yang digulung begitu rupa menyerupai gulungan mie yang diberikan pewarna makanan. Panganan tradisional ini semakin lezat dengan siraman campuran gula merah dan santan. Selain tepung beras, bahan-bahan lain yang diperlukan untuk membuatnya adalah tepung tapioka, garam, vanili, santan, gula merah, gula pasir, garam. Untuk menambah kelezatan dan aromanya bisa ditambahkan beberapa lembar daun pandan. 

  1. Es Selendang Mayang

Setelah berpuasa dan meminum air mineral, minuman khas Betawi Es Selendang Mayang menjadi pelengkap pelepas dahaga. Kekhasan minuman dingin ini selalu berisikan kudapan kenyal yang terbuat dari adonan tepung sagu aren dan tepung beras yang dipotong persegi serta dicampur dengan santan cair dan sirup merah atau gula merah cair. Sajian kue kenyal persegi itu diberi pewarna makanan seperti merah, putih dan hijau. Minuman ini diyakini telah populer sejak tahun 1940-an dan biasa disajikan di beragam acara hajatan masyarakat Betawi, seperti pesta pernikahan atau festival jajanan nusantara. Rasa es selendang Mayang ini manis dan menyegarkan. 

  1. Dongkal 

Kuliner khas Betawi ini terbuat dari tepung beras dan gula aren. Kudapan ini tersaji dalam balutan warna putih dan coklat berbentuk kerucut yang cetakannya semirip bentukan nasi tumpeng. Dongkal terbuat dari tepung beras dan gula aren yang dikukus. Penyajiannya ditaburi oleh parutan kelapa untuk menambah rasa gurih dan lezat. Adonan camilan Dongkal ini sepintas mirip kue putu, bedanya teksturnya lebih kenyal dan tidak diberi pewarna hijau. Di Jakarta, kudapan ini masih bisa ditemukan di beberapa pasar tradisional atau di kawasan Rawa Belong, Jakarta Barat.

  1. Asinan Betawi

Jika kudapan takjil dirasa kurang dapat memberikan rasa kenyang, masih ada referensi panganan berikutnya yaitu Asinan Betawi. Kuliner khas Betawi yang mempunyai rasa masam, manis dan pedas ini tergolong menyehatkan karena banyak mengandung serat yang bersumber dari sayuran dan mudah didapat di pasar. Jenis sayuran yang tersaji di Asinan Betawi ini seperti tauge, kol, sawi, mentimun dan selada air. Sedangkan untuk bahan kuahnya didapat dari kacang goreng, cabai merah keriting, asam Jawa dan gula merah. Dalam proses penyajiannya biasanya ditambahkan kacang goreng, kerupuk mie kuning, kerupuk merah dan bisa juga disertai dengan tahu goreng. 

Bujaka - Aplikasi Budaya Jakarta

DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI DKI JAKARTA
Jalan Gatot Subroto Kav. 40-41 Lt. 11 dan 12
Kelurahan Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi
Jakarta Selatan
DKI Jakarta, 12950
(021) 252-3164
dinaskebudayaandki@gmail.com