Olahraga Tradisional

Olahraga Tradisional Egrang

Permainan tradisional yang mempergunakan bambu dengan ukuran tertentu sebagai alat mengadu kecepatan dengan menempuh jarak yang telah ditentukan Permainan egrang dilakukan oleh anak-anak, remaja, dewasa dengan tujuan pengisi waktu luang, bermain dan meningkatkan kemampaun motorik. Manfaat yang akan dirasakan oleh pelaku permainan ini adalah kegembiraan, kualitas kebugaran, dan bersosialisasi. Alat terbuat dari sepasang bambu bulat, masingmasing bambu memiliki ukuran panjang + 2,75 m dan memiliki diameter antar 6 sampai 9 cm. Pada ukuran 50 cm dari bawah, dibuat tempat berpijak kaki yang rata.

Permainan tradisional egrang ini sering dilakukan di lapangan berumput, di stadion, atau tanah dataran. Yang terpenting kondisi lapangan yang dipergunakan untuk perlombaan permainan ini datar dan luas. Jumlah lintasan dibuat sesuai dengan kondisi ukuran area yang dipergunakan. Untuk lebih meriahnya perminan ini, sebaiknya lintasan yang dipergunakan minimal sebanyak tiga lintasan. Apabila dapat dibuat lebih dari itu, akan lebih baik dan meriah. Masing-masing lintasan dengan ukuran lebar 1 s.d 1,5 meter dan panjang 50 meter.

Pemenang dalam permainan olahraga tradisional egrang ini ditentukan berdasarkan kecepatan waktu, artinya bahwa peserta yang mampu mencapai garis finish /garis akhirlah yang ditetapkan menjadi pemenang. Perlombaan di tingkat Kabupaten/ Kota, Provinsi, dan nasional untuk jumlah peserta dalam satu regu adalah sebanyak 3 (tiga) orang. Permainannya dilakukan secara bergantian (estafet) pada 50 meter pertama, sehingga jumlah keseluruhan pada permainan ini adalah mampu melakukan jarak 150 (seratus lima puluh) meter. Persyaratan permainan di tingkat daerah dan nasional:

  1. Peserta Egrang terdiri dari 3 pemain;
  2. Peserta harus menggunakan seragam team dan masing – masing regu diwajibkan menggunakan nomor punggung 1 s/d 3;
  3. Peserta diperkenankan membawa peralatan sendiri dengan ketentuan menggunagan bahan dari bamboo dengan ukuran ketinggian maksimal 2,75 m. Jarak penompang kaki dari bamboo terbawah adalah 50 cm, sedangkan diameter bamboo antara 6 s/d 9 (tidak boleh kurang);
  4. Start dibelakang garis dan posisi peserta masih berada di bawah (belum naik);
  5. Berjalan sesuai dengan lintasan masing- masing;
  6. Masing-masing orang dalam satu regu wajib menempuh jarak 50 m, sehingga jumlah total jarak tempuh untuk masing-masing regu adalah sepanjang 150 m.
  7. Sebelum pergantian pemain, pemain dan egrangnya harus seluruhnya melewati garis batas akhir;
  8. Pemain berikutnya menunggu di luar garis, tidak diperkenankan masuk dalam arena lomba;
  9. Dinyatakan sebagai Pemenang apabila pemain ketiga lebih dahulu melewati garis finish;
  10. Dinyatakan diskualifikasi jika:
  • Egrang menyentuh garis lintasan;
  • jika kaki peserta menyentuh tanah (peserta jatuh);
  • Egrang tidak memenuhi ukuran sebagaimana ketentuan persyaratan;
  • Pergantian pemian dilakukan sebelum melewati garis batas.

Bujaka - Aplikasi Budaya Jakarta

DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI DKI JAKARTA
Jalan Gatot Subroto Kav. 40-41 Lt. 11 dan 12
Kelurahan Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi
Jakarta Selatan
DKI Jakarta, 12950
(021) 252-3164
dinaskebudayaandki@gmail.com