Olahraga Tradisional

Olahraga Tradisional Bentengan

Permainan benteng – bentengan ini dilakukan oleh dua kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 10 – 20 anak atau sesuai dengan jumlah siswa yang ada. Tujuan dari permainan ini guna untuk melatih kejujuran, ketangkasan, kecepatan, kelincahan dan melatih kemampuan berfikir anak dalam memenangkan permainan ini.  Tujuan utama permainan ini adalah untuk menyerang dan mengambil alih 'benteng' lawan dengan menyentuh tiang atau pilar yang telah dipilih oleh lawan dan meneriakkan kata benteng. Kemenangan juga bisa diraih dengan 'menawan' seluruh anggota lawan dengan menyentuh tubuh mereka. Untuk menentukan siapa yang berhak menjadi 'penawan' dan yang 'tertawan' ditentukan dari waktu terakhir saat si 'penawan' atau 'tertawan' menyentuh 'benteng' mereka masing-masing. Berikut ini cara bermain benteng-bentengan:

  1. Harus membentuk 2 kelompok, setiap kelompok harus berjumlah sama atau seimbang agar permainan ini dapat berjalan dengan adil. Minimal terdiri dari 10 – 20 anak.
  2. Setiap anak yang sudah terbentuk kelompoknya menempati masing – masing benteng yang telah ditentukan oleh guru.
  3. Untuk memulai permainan ini salah satu anak dari setiap benteng harus berlari keluar memancing musuh dari benteng lawan.
  4. Seorang anak yang keluar pertama kali dari bentengnya, anak tersebut yang akan dikejar oleh lawannya. Sebaliknya jika anak yang tadi keluar pertama kali kembali ke benteng asalnya maka anak yang mengejar tadi akan gantian dikejar.
  5. Setiap anak harus berusaha untuk saling menangkap satu sama lain sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan sebanyak – banyaknya sampai salah satu benteng dapat dikuasai.
  6. Kelompok yang telah dinyatakan menang apabila berhasil menguasai benteng lawan dan apabila sampai waktu yang telah ditentukan kedua kelompok tidak berhasil menguasai benteng musuh maka suatu kelompok dinyatakan menang dengan melihat banyaknya tawanan yang ditangkap.

Adapun Peraturan Permainannya adalah sebagai berikut:

  1. Anak yang keluar dari bentengnya sebelum salah satu lawan dari bentengmusush keluar, maka anak tersebut yang berhak untuk mengejar.
  2. Seorang anak tidak boleh mengejar kembali sebelum dia menyentuh kembali bentengnya.
  3. Jika salah satu anggota badan tersentuh oleh anak yang sedang mengejar, maka anak yang dikejar tadi harus menjadi tawanan.
  4. Tawanan harus berbaris lurus sejajar dengan benteng musuh dan saling berpegangan tangan.
  5. Tawanan bisa bebas apabila teman mereka dapat membebaskan dengan menyentuh salah satu anggota badan teman mereka.

Bujaka - Aplikasi Budaya Jakarta

DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI DKI JAKARTA
Jalan Gatot Subroto Kav. 40-41 Lt. 11 dan 12
Kelurahan Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi
Jakarta Selatan
DKI Jakarta, 12950
(021) 252-3164
dinaskebudayaandki@gmail.com