Pengetahuan Tradisional

Manisan Kolang-Kaling Betawi

Masyarakat Betawi menyebut manisan kolang-kaling ini dengan bluruk atau beluruk. Kudapan segar dan manis ini biasanya disajikan di bulan Ramadhan atau Lebaran. Bedanya,  dalam tradisi masyarakat Betawi, beluruk yang dihidangkan di bulan Ramadan merupakan sajian pelengkap es campur dan kolak, sementara di masa Lebaran camilan itu disajikan tanpa bahan campuran lain.

Bluruk berbahan dasar buah aren dengan warna mencolok, seperti merah, hijau atau kuning. Warna-warna terang itu kerap dikaitkan dengan karakter masyarakat Betawi. Adapun pewarnanya, menggunakan bahan alami seperti daun suji, secang, sari buah, sirup, atau air soda berwarna.

Nah, Sobat Budaya, bagi Anda yang ingin menjajal membuat manisan Kolang-Kaling Betawi berikut ini kami bagikan resep dan cara membuatnya.

Siapkan bahan-bahan antara lain:

500 gram kolang kaling

100 gram gula pasir

250 ml fanta atau air soda rasa strawberry

1 lembar daun pandan

2 lembar daun jeruk

4 ml pewarna makanan merah

½ sdt garam

Air sisa cucian beras untuk merendam kolang kaling

 

Cara Membuatnya:

Cuci bersih kolang kaling dengan air mengalir. Kemudian rendam dengan air cucian beras selama 1 jam. Pastikan semua kolang kaling terendam dengan sempurna.

Setelah satu jam, bilas kolang kaling dengan air mengalir kemudian tiriskan.

Siapkan panci. Masukan semua bahan termasuk kolang kaling. Masak dengan api kecil selama 45 menit atau sampai air berkurang. Aduk terus agar semua bahan tercampur dengan sempurna.

Setelah matang, letakkan kolang kaling dalam wadah dan biarkan uap panasnya hilang.

Simpan manisan kolang kaling di dalam kulkas sekitar 3 jam sebelum disajikan. Sajikan kolang kaling dalam keadaan dingin agar lebih enak.

 

(diolah dari berbagai sumber)

Bujaka - Aplikasi Budaya Jakarta

DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI DKI JAKARTA
Jalan Gatot Subroto Kav. 40-41 Lt. 11 dan 12
Kelurahan Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi
Jakarta Selatan
DKI Jakarta, 12950
(021) 252-3164
dinaskebudayaandki@gmail.com