Pengetahuan Tradisional

Kekhasan dan Keunikan Sayur Babanci

Sobat Budaya, barangkali belum banyak yang mengenal kuliner khas Betawi sayur babanci. Tidak sedikit yang menyebutnya kupat atau ketupat babanci. Keunikan panganan ini, meski dinamai sayur, justru sajiannya tidak mengandung sayuran sama sekali. Kekhasan sayur babanci ini semirip dengan gulai atau lontong cap go meh.

Mengutip Jurnal Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI berjudul “Conservation Models for Sayur Babanci as A Potential Culinary Tourism of Betawi” (2019), nama babanci merujuk pada penggabungan kata dari Baba-Enci (panggilan khas orang China) sehingga besar kemungkinan nama panganan ini merupakan hidangan yang dibuat oleh peranakan China-Betawi.

Panganan tradisional Betawi ini kini sudah mulai langka, terkecuali di musim-musim tertentu saja, seperti bulan Ramadhan. Bisa jadi, bahan sayur babanci yang didominasi oleh bahan rempah yang sulit didapati di pasaran dan proses pembuatannya yang lebih dari 1 jam menyebabkan panganan ini sulit dijumpai. Tetapi Anda masih bisa mendapati di daerah Cempaka Putih, Jakarta Pusat, atau Kawasan Kota Tua, Jakarta. Namun, bila Anda ingin mencoba membuat sayur babanci sendiri di rumah, berikut ini kami bagikan resep dan cara membuatnya, yang dikutip dari buku “Kuliner Betawi Selasa Rasa dan Cerita” (Gramedia ,2016),

Bahan-bahan utama:

  1.    Daging sapi 500 gram
  2.    Tetelan sapi 100 gram
  3.    Air bersih 1 liter
  4.    Santan kelapa encer 1 liter
  5.    Air kelapa muda 200 ml
  6.    Santan kelapa kental 250 ml
  7.    Kelapa parut yang sudah disangrai 2 sendok makan
  8.    Kelapa muda 2 butir, kemudian ambil dagingnya

 

Bumbu-bumbu yang diperlukan: 

  1.    Cabai merah 50 gram
  2.    Bawang merah 7 siung
  3.    Bawang putih 5 siung
  4.    Jahe sekitar 2 cm
  5.    Kunyit sekitar 2 cm
  6.    Daun Salam 3 lembar
  7.    Kemiri 5 Butir
  8.    Ketumbar 1/2 sendok makan
  9.    jinten 1/2 sendok makan
  10. Minyak sayur 1 sendok makan
  11. Daun salam secukupnya (3 lembar)
  12. Serai 3 batang (dimemarkan)
  13. Gula merah 2 sendok makan yang sudah dicincang halus
  14. Garam 2 sendok teh
  15. Terasi 1 sendok makan

 

Cara Pembuatan: 

  1. Bersihkan daging sengkel dan pipi sapi, rebus daging tetelan dalam air mendidih secara terpisah sampai matang dan empuk. Kemudian angkat tiriskan dan pisahkan kuah kaldunya.
  2. Angkat dan tiriskan daging lalu potong-potong dengan ukuran 2-3 cm. Masukkan kembali daging ke dalam panci.
  3. Tumis bumbu (cabai merah, bawang merah, bawang putih, jahe, dan kunyit) yang telah diblender bersama dengan daun salam, dan serai hingga harum. Tambahkan gula merah serta garam. Masak bumbu sampai baunya harum, aduk hingga rata dan sisihkan.
  4. Siapkan kaldu (air rebusan tetelan sapi) kemudian masukan bumbu ke dalam kaldu tersebut. Setelah itu panaskan kaldu dengan api kecil. Masukan santan serta air kelapa muda. Lalu masukan daging sapi berikut dengan tetelan yang tadi sudah direbus.
  5. Untuk menjaga agar santan tidak pecah, sebaiknya kuahnya terus menerus diaduk dengan perlahan-lahan. Kemudian masukan bumbu-bumbu sangrai yang sudah dihaluskan dan masukan juga kelapa parut yang sudah disangrai.
  6. Terakhir masukkan daging kelapa muda dan aduk hingga merata.
  7. Agar sayur babanci semakin lezat rasanya, taburi dengan bawang goreng dan kerupik emping. Sayur babanci paling enak jika disajikan dengan ketupat atau lontong.

 

(diolah dari berbagai sumber)

Bujaka - Aplikasi Budaya Jakarta

DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI DKI JAKARTA
Jalan Gatot Subroto Kav. 40-41 Lt. 11 dan 12
Kelurahan Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi
Jakarta Selatan
DKI Jakarta, 12950
(021) 252-3164
dinaskebudayaandki@gmail.com