Berita Kebudayaan

Dinas Kebudayaan DKI: Wajib Dukung KSBN di Gelaran WDD 2023 Alias World Dance Day dan Hari Musik Nasional

Kepala Dinas Kebudayaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana menyatakan komitmennya wajib  mendukung dan memfasilitasi 2 kegiatan seni dan apresiasi budaya skala internasional yang digelar Dewan Pimpinan Pusat Komite Seni Budaya Nusantara (DPP KSBN).

KSBN akan menggelar event besar  internasional, yakni Peringatan Hari Musik Nasional 2023, yang akan digelar di Kota Tua Jakarta, Jum’at 9 Maret 2023.

Selanjutnya dengan melibatkan lebih 10 ribu penari DPP KSBN juga akan menggelar acara World Dance Day atau WDD, di tempat yang sama, Sabtu, 6 Mei 2023.

"Atas nama pribadi dan juga mewakili Keluarga Besar Dinas kebudayaan DKI, kami sangat mengapresiasi inisiasi KSBN dengan dua kegiatan penting dan strategis bagi pemajuan kebudayaan. Tentu saja melihat ini sebagai sebuah bentuk apresiasi terhadap seni dan budaya Nusantara dan dunia. Terutama KSBN begitu aktif dan responsif serta memiliki modal partisipasi yang luar biasa terhadap pemajuan kebudayaan," ujar Iwan Henry Wardhana kepada suarakarya.id setelah menerima audiensi DPP KSBN yang dipimpin Ketua Umum Hendardji Soepandji di Kantor Dinas Kebudayaan DKI, Jalan Gatot Subroto, Kuningan, Jakarta, Selasa (17/1/2023).

Ketum KSBN didampingi Sekjen DPP KSBN Yekti Tri Wahyuni, Deputi 3 Bidang Pemanfaatan Kebudayaan DPP KSBN, Eny Sulistyowati yang juga Ketua Panitia Pelaksana World Dance Day (WDD), Deputi 2 Bidang Pengembangan Kebudayaan Nurcahyo Prihantoro, Deputi 4 Bidang Pembinaan KebudayaanTamunan Kiting, dan Ketua Bidang Usaha/ Dana DPP KSBN Sudarmono Djoko Nugroho, Ketua DPW KSBN DKI, Imron Yunus, dan Anggota Bidang  Humas AG Sofyan.

Sedangkan dari Dinas Kebudayaan DKI mendampingi dan mengawal rakor ini adalah Kepala Bidang Pemanfaatan Kebudayaan Cucu Rita Sari beserta staf.

Dalam kesempatan tersebut dibicarakan koordinasi terkait rencana acara Peringatan Hari Musik Nasional, dan World Dance Day (WDD) di Kota Tua, Jakarta.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berharap kegiatan yang melibatkan massa yang besar ini bisa berjalan aman, lancar dan sesuai tujuan yang dicapai.

"Mudah-mudahan membawa kebermanfaatan buat kita semua.  Tanggal 9 Maret dan 6 Mei bisa dibantu fasilitasi dan dukungan penuh oleh Dinas Kebudayaan bersama-sama dilaksanakan dengan pihak KSBN dalam rangka mendukung upaya pelestarian seni dan budaya," ucap Iwan Henry Wardhana.

Iwan juga berharap apa yang dikerjakan oleh KSBN dalam program unggulannya tersebut dapat membawa rasa antusiasme dari masyarakat Betawi atau masyarakat Jakarta, terutama para pekerja seni dan budaya.Terutama di masa pemulihan paska Pandemi Covid-19 setelah selama 3 tahun, masyarakat tidak dapat melakukan aktivitas secara norma. 

Dan sekarang adalah tahun pembuktian atau tahun pemulihan bagi masyarakat seni budaya Jakarta untuk kembali unjuk performance terbaiknya bagaimana mengembangkan talenta seni dan budaya mereka bersama dengan KSBN.

“Jadi kesimpulannya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendukung penuh kegiatan yang akan dilaksanakan KSBN. Jakarta adalah rumahnya para seniman dan budayawan. Kita berharap tradisi kreatif terus tumbuh di semua ranah dan kantong-kantong budaya di Jakarta,” tegas Iwan.

Tiga Dimensi 

Sementara Ketum KSBN Hendardji Soepandji menyampaikan apresiasi tinggi atas atensi Pemerintah Provinsi DKI, khususnya dalam mendukung penuh sarana prasarana untuk acara  Peringatan Hari Musik Nasional, dan World Dance Day (WDD) 2023.

Pemprov DKI, kata Hendardji berkomitmen mendukung penuh kesuksesan dua kegiatan seni dan budaya yang diikuti oleh peserta dari daerah Nusantara dan partisipasi dari dunia.

"Dukungan tersebut sebagai bukti komitmen Pemprov DKI terhadap pentingnya melestarikan budaya bangsa melalui pergelaran musik dan tari," ungkapnya.

Sebagai bukti komitmen dari Pemprov DKI, ungkapnya, akan ditempatkan personil Pemprov DKI Jakarta  akan tandem menjadi bagian dari kepanitaan acara DPP KSBN. Hal ini untuk memudahkan agar bisa koordinasi day to day dan lancarnya semua kegiatan.

Hendardji juga menuturkan bahwa setiap kegiatan KSBN memiliki 3 dimensi yakni: Dimensi Budaya, Dimensi Ekonomi Kreatif, dan  Dimensi Pariwisata.

Dimensi Budaya yang dimaksud adalah dalam setiap kegiatan  berbasiskan kearifan lokal yang berujung pada pengakuan Unesco terutama alat musik kolintang, gitar hingga sasando dan reog.

"Namun untuk menuju pengakuan dari Unesco maka ada 3 sub dimensi yang dilakukan agar terus sustain yaitu pelibatan industri kecil dan ekonomi kreatif yang harus dibuktikan telah berjalan meliputi kolintang, sape, sasando dan reog yang diwujudkan dlm bentuk pameran," jelas Hendardji.

Lalu yang kedua adalah pelatihan dalam bentuk workshop pada  setiap acara.

Kemudian yang ketiga, pertunjukan diatas panggung yang menunjukkan bahwa kesenian ini  sangat diminati masyarakat.

Sedangkan Dimensi Ekonomi Kreatif menampilkan industri kreatif yang berbasis budaya berjalan secara berkelanjutan.

Pada Dimensi Pariwisata, menurut Hendardji akan menghadirkan 10 provinsi dan 20 negara yang akan menggerakkan ekonomi nasional dan global di satu wilayah sepanjang event sehingga memerlukan dukungan akomodasi, transportasi, konsumsi untuk para pelaku budaya yang memiliki 2 dimensi lainnya.

Lebih lanjut Hendardji mengungkapkan pada Peringatan Hari Musik Nasional yang digelar oleh KSBN pada 9 Maret 2023 di Kota Tua Jakarta nanti ditujukan untuk menghidupkan industri musik nasional dan pengakuan Unesco erhadap alat musik tradisi.

"Untuk Peringatan World Dance Day di tanggal 6 Mei 2023 juga di tempat yang sama dengan tujuan juga bagaimana menghidupkan industri tari tradisi. Di sini kita meminta Unesco memberikan pengakuan sebagai "Warisan Budaya Tak Benda" di Badan PBB tersebut untuk Kesenian Reog Ponorogo dan lainnya," kata Hendardji.

Pada Peringatan Hari Musik Nasional 2023 nanti, melalui Dirjen Kebudayaan Kemdikbud Ristek, lanjutnya, DPP KSBN berusaha mengundang Unesco.

Upaya tersebut antara lain dalam rangka mempercepat proses agar alat musik Kolintang asal Indonesia juga segera diakui sebagai "Warisan Budaya Tak Benda" oleh Unesco.

KSBN menjadi wadah strategis menjadi tiang penyangga kehidupan berbangsa dan bernegara dalam lingkup "nguri-uri" (merawat) budaya leluhur,” pungkas Hendardji. ***

Sumber : www.suarakarya.id

Bujaka - Aplikasi Budaya Jakarta

DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI DKI JAKARTA
Jalan Gatot Subroto Kav. 40-41 Lt. 11 dan 12
Kelurahan Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi
Jakarta Selatan
DKI Jakarta, 12950
(021) 252-3164
dinaskebudayaandki@gmail.com