Permainan Rakyat

Permainan Panjat Pinang

Permainan Coko atau Panjat Pinang merupakan permainan tradisional populer, bukan hanya di kalangan masyarakat Betawi tapi juga di seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya. Permainan ini sering dimainkan pada saat peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan (HUT) Republik Indonesia setiap tanggal 17 Agustus. Sejarahnya permainan Coko atau Panjat Pinang bermula dari zaman penjajahan Belanda. Pada saat itu permainan Coko atau Panjat Pinang digelar untuk memeriahkan pesta yang diselenggarakan oleh orang-orang Belanda.
 
Peserta yang bermain Coko atau Panjat Pinang ini adalah masyarakat pribumi yang bekerja sebagai pegawai perkebunan milik orang-orang Belanda. Hadiahnya dalam permainan Coko atau Panjat Pinang pada saat itu berupa makanan Belanda seperti roti, susu, coklat, dan gula. Kemudian hadiah-hadiah itu digantung di atas pohon pinang yang telah dilumuri minyak agar licin. Hadiah-hadiah tersebut sangat berharga bagi pribumi pada saat itu. Sehingga para peserta berlomba saling rebutan mendapatkan hadiah-hadiah yang digantung.
 
Setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, permainan ini lebih dikenal dengan Panjat Pinang dibandingkan dengan nama Coko itu sendiri. Penyelenggaraannya pun saat ini lebih sering dilakukan bertepatan pada hari kemerdekaan tanggal 17 Agustus setiap tahunnya.  Sedangkan tujuannya, selain untuk memeriahkan hari kemerdekaan, juga sebagai sarana hiburan pelepas rutinitas keseharian.
 
Permainan Coko atau Panjat Pinang membutuhkan batang pohon pinang setinggi 8 hingga 10 meter yang telah dikupas kulitnya kemudian daun kelapa yang dibelah dua dan dibentuk lingkaran untuk menggantungkan hadiah-hadiah. Berbeda pada saat zaman kolonial Belanda, hadiah yang digantung saat ini bukan lagi makanan Belanda, melainkan barang-barang lainnya, seperti uang tunai, sandal jepit, air mineral, pakaian, makanan ringan, sepatu, sepeda dan lainnya tergantung dari dana panitia lomba.
 
Permainan panjat pinang dapat dikategorikan sebagai permainan remaja dan dewasa yang umumnya dilakukan oleh kaum laki-laki berusia 15-32 tahun dalam bentuk kelompok dengan anggota antara 6--8 orang. Nilai yang didapat dari permainan ini adalah melatih kekompakan, karena panjat pinang hanya bisa dilakukan secara tim, tidak mungkin dilakukan sendiri.  Artinya untuk mencapai suatu tujuan harus membuat kerja tim yang kuat, yang bisa bersinergi secara maksimal.

Bujaka - Aplikasi Budaya Jakarta

DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI DKI JAKARTA
Jalan Gatot Subroto Kav. 40-41 Lt. 11 dan 12
Kelurahan Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi
Jakarta Selatan
DKI Jakarta, 12950
(021) 252-3164
dinaskebudayaandki@gmail.com