Tiga Naskah Sandiwara Propaganda

Posted July 9, 2018
Written by
Category Sastra & Bahasa

Buku Panggoeng Giat Gembira, Lakon Sandiwara dan Leloetjoen terbit tiga jilid pada awal 1945. Dipublikasikan oleh Djawa Hookookai Keimin Bukna Shidosho. Djawa Hookookai merupakan sebuah organisai pengganti Putera (Pusat Tenaga Rakyat). Organisasi Himpunan Kebaktian Rakyat Jawa ini dibentuk pada 8 Januari 1944. Sedangkan Keimin Bunka Shidosho (Pusat Kebudayaan) merupakan organisasi kebudayan yang berada di bawah Sendenbu (Departemen Propaganda). Wadah kebudayaan ini menaungi bidang kesusasteraan, film, sandiwara, musik dan lukisan.

Menjelang kekalahannya terhadap Sekutu, pemerintah pendudukan Jepang masih memanfaatkan sandiwara sebagai media propaganda mereka untuk “berjuang” di garis belakang pertempuran. Tentu saja, muatan lakon-lakonnya bersifat doktrin bahwa Barat itu buruk, Jepang akan menang perang, dan Indonesia merdeka, bekerjasama dengan pemerintah pendudukan Jepang demi “nasib yang lebih baik”, kesediaan bela negara, pengumpulan hasil bumi, dan sebagainya. Panggoeng Giat Gembira merupakan salah satu produk pemerintah Jepang, selain untuk propaganda, juga usaha mendokumentasikan naskah drama.

Buku ini berisi lakon-lakon karya penulis Indonesia. Menariknya, terdapat sejumlah lakon sandiwara humor (disebut pula leloetjoen). Penulis Indonesia yang terlibat di dalam tiga jilid buku ini, antara lain Asia Poetera (diduga samara Armijn Pane), Kotot Soekardi, D. Djojokoesoemo, A. Subyanto, Ananta Gs (Ananta Gaharasjah), Aki Panjoempit, Anak Masjarakat, dan A. Kartahadimadja.

DKJ menerbitkan kembali tiga lakon yang ada di dalam buku Panggoeng Giat Gembira, sebagai sebuah upaya dokumentasi arsip lakon masa pendudukan Jepang, yang sangat langka. Panggoeng Giat Gembira termasuk karya yang hampir muskil dinikmati seniman teater kekinian.

Tiga lakon yang disajikan dalam terbitan baru ini antara lain, Kami, Perempoean! karya Asia Poetra, Awas, Mata-mata Moesoeh! karya D. Djojokoesoemo, dan Bekerdja terdapat di dalam Panggoeng Giat Gembira jilid satu. Sementara Awas, Mata-mata Moesoeh! ada dalam Panggoeng Giat Gembira jilid dua. (oleh: Fandy Hutari)