Sanggar Topeng Blantek Pangker
Sanggar Pangker grup didirikan pada tanggal 22 Agustus 1987 oleh Marhasan. Nama “pangker” berasal dari singkatan akronim nama jalan dan nama tempat sekretariat sanggar ini, yaitu kepanjangan dari Pangkalan Keramat. Marhasan menjadi ketua sanggar tersebut, sanggar ini beralamat di jalan pangkalan keramat RT06 RW01, kelurahan Semanan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.
Menurut penuturan ketua Sanggar Pangker, Marhasan, regenerasi topeng blantek ini tidak dipaksakan baik kepada orang lain maupun kepada keluarganya sendiri. Diakuinya bahwa kepiawaian sebagai seniman topeng blantek bukan turunan dari orang tuanya, namun karena ketekunannya belajar kepada seniman senior, sehingga jadi seperti sekarang ini. Beliau pun tidak memaksakan kepada putra-putrinya untuk bergelut meneruskan profesi sebagai seniman topeng blantek. Mau ikutan silakan tidak pun tidak apa- apa. Pertimbangannya antara lain bahwa pemaksaan karier untuk bergabung dengan seniman topeng blantek kepada orang lain atau kepada anaknya akan merusak masa depan seni budaya ini, juga masa depan pelaku. Oleh karena tidak baik sesuatu dilakukan dengan unsur pemaksaan, tapi diharapkan adanya keikhlasan dan kesadaran sendiri dari calon pemain, sehingga siap menerima kondisi apa pun yang akan diterima oleh seorang seniman tradisional. Hal ini disampaikannya karena ada kalanya harus kehilangan Sang Istri yang dicintai karena masalah ekonomi. Menurutnya sampai sekarang penghasilan seniman topeng blantek belum bisa diharapkan menjadi mata pencarian pokok yang dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarga.
Grup kesenian Topeng Blantek Sanggar Pangker sudah memiliki peralatan yang lengkap, namun sanggar ini belum memiliki tempat permanen untuk latihan. Selama ini tempat latihan dilakukan di luar, di lapangan terbuka, atau di pinggir kali. Adakalanya berlatih di pinggir rumah bendahara Sanggar Pangker karena sampai sekarang belum memiliki gedung khusus sanggar. Lakon cerita yang biasa ditampilkan oleh Grup Topeng Blantek Sanggar Pangker ini adalah Anak Betawi Naik Daun, Mat Capeng Anak dari Pak Lurah, Pemilihan Demang, juragan Jeber, Pintar- pintar Bodoh, Antara Si Miskin dan Si Kaya.
Menurut Marhasan sampai sekarang dirinya sudah berhasil mengembangkan kesenian topeng blantek yaitu dengan berdirinya Sanggar Si Jeber di Cengkareng yang didirikan oleh salah seorang binaannya yang bernama Didid. Sampai sekarang beliau masih memberikan masukan-masukan terhadap kelangsungan sanggar yang baru berdiri ini.