Puisi Fantasia Islamica
Fantasia Islamica
Konversi permainan gitar Pablo Martin Caminero “Fantasia Islamica” dalam puisi
Bola matahari menggelincir perlahan
Mendekati garis akanan
Seperti hilang dari pandangan
Tapi sinar infra merah masih tersisakan
Kekuatan pancarnya tetap punya kesanggupan
Semprotkan cahaya pada mega berarakan
Mega-mega putih di ufuk barat
Jadi merah keemasan dua puluh empat karat
Bertahan dari datangnya malam yang pekat
Demi melepas hari beristirahat
Dari perjalanan rutin setiap saat
Hingga hari kiamat
Mega-mega merah dan sinar yang temaram
Transisi pergantian siang dan malam
Pesona ufuk barat bak batu pualam
Jelang maghrib dalam satuan menit di bawah enam
Mursyid tarekat Maghribi tanah hitam
Riadhah di tepi pantai di bawah pokok nyiur
Duduk beralaskan ranting-ranting yang lentur
Menatap pinggir matahari yang tertutup ombak berdebur
Do’a dipanjatkan pada Tuhan yang Maha Luhur
Ketika matahari hilang sempurna
Mursyid melayang di udara dua meter dari tana
Ketika azan maghrib menggema
Mursyid turun menjejak buana
Diiringi sirnanya sinar
Sang mentari yang telah keluar
Dari setengah lingkar garis edar
Allahu Akbar