Puisi Fantasia Islamica

Posted July 9, 2018
Written by
Category Sastra & Bahasa

Fantasia Islamica


Konversi permainan gitar Pablo Martin Caminero “Fantasia Islamica” dalam puisi


Bola matahari menggelincir perlahan

Mendekati garis akanan

Seperti hilang dari pandangan

Tapi sinar infra merah masih tersisakan

Kekuatan pancarnya tetap punya kesanggupan

Semprotkan cahaya pada mega berarakan



Mega-mega putih di ufuk barat

Jadi merah keemasan dua puluh empat karat

Bertahan dari datangnya malam yang pekat

Demi melepas hari beristirahat

Dari perjalanan rutin setiap saat

Hingga hari kiamat



Mega-mega merah dan sinar yang temaram

Transisi pergantian siang dan malam

Pesona ufuk barat bak batu pualam

Jelang maghrib dalam satuan menit di bawah enam

Mursyid tarekat Maghribi tanah hitam

Riadhah di tepi pantai di bawah pokok nyiur

Duduk beralaskan ranting-ranting yang lentur

Menatap pinggir matahari yang tertutup ombak berdebur

Do’a dipanjatkan pada Tuhan yang Maha Luhur

Ketika matahari hilang sempurna

Mursyid melayang di udara dua meter dari tana



Ketika azan maghrib menggema

Mursyid turun menjejak buana

Diiringi sirnanya sinar

Sang mentari yang telah keluar

Dari setengah lingkar garis edar

Allahu Akbar