Puisi Ciliwung
Puisi ini adalah ungkapan kepedihan Susy Aminah Azis atas nasib sungai “Ciliwung”. Dahulu sungai ini dijadikan sebagai tempat mandi dan bercengkerama anak-anak, tempat orang mencari hiburan dengan memancing di sana, kini keadaannya sudah sama sekali berbeda.
Ciliwung
Di tengah kota
Pusat kehidupan Jakarta
Air satu tepian jauh berpangkalan
Bawa kisah hidup sendiri
Ciliwung musim kemarau
Bumyi suaranya parau
Berwarna hitam legam
Segala sampah endapan
Diperut masyarakat
Penuh koreng dalam kulit berbopeng
Ada suara tangis tak berkesudahan
Rasa resah hati takp kesampaian
Musim hujan air pasang menggulung
Ciliwung pun meraung-raung
Menampung tumpahnya air
Curahan kota dalam hujan
Dari kepahitan tanah mendekam
Langitpun hitam semakin buram
Dari mendung yang datang
Melanda menyapu kotaku
Yang didera kesibukan
Motel-motel penuh kemaksiatan