Puisi Batavia Centrum
Zeffry J. Alkatiri berusaha memotret kota kelahirannya dengan mengangkat fakta-fakta sejarah masa lalu. Puisi ‘Batavia Centrum’ berikut ini adalah salah satu kumpulan puisinya, Pintu Etalase Centrum (Depok: FSUI, 1998).
Batavia Centrum
1933:
Beberapa encek dan encim
Tergopoh-gopoh memikul
Keranjang keringat.
Menyusuri lorong sempit
Pertokoan Pintoe Ketjil
1942:
Jeppun datang
Bagero, katanya.
Kepada babah berbaju blacuh
Diberi dupa wangi setiap hari.
Marga Tan dan Lie mengikat chiefen
Sebagian sampai ke vihara
Sisanya bersimpuh di hadapan Bunda Maria
1992:
Beberapa encim dan empe
Tertatih bergandengan.
Menuju emperan untuk senam Tai-Chi.
Sementara cucu mereka
Masih tertidur pulas di Singapura.
1998:
Tirai-tirai koyak berderak
Bersamaan dengan itu
Batu giok Dewi Kwam im dan Macan Pak Kua
Jatuh berserakan bersama abu leluhur mereka.