Patung Selamat Datang

Posted July 11, 2018
Written by

Patung Selamat Datang dibangun tahun 1962 dalam rangka penyelenggaraan ajang olahraga Asian Games Jakarta 1962. Patung ini dirancang oleh Edhi Sunarso atas instruksi Presiden Soekarno dan merupakan bagian dari rencana  pembangunan kawasan Hotel Indonesia (HI) dan diletakkan di atas kolam Bunderan HI. Proses pembuatan patung ini sendiri memakan waktu satu tahun dan dilaksanakan setahun setelah berlangsungnya pembangunan komplek HI.

 

Patung Selamat Datang menampilkan dua sosok lelaki dan perempuan dengan posisi berdiri berdampingan dan ditempatkan di atas pedestal berbentuk dua tiang kaki yaitu semacam gerbang sempit dengan ketinggian 20 meter yang terletak tepat di tengah bunderan HI. Secara visual tampak ekspresi wajah kedua sosok menunjukkan muka berseri. Tangan kanan keduanya terangkat keatas seolah melambai untuk menyambut, sementara tangan kiri sosok perempuan menggenggam seikat bunga.

 

Patung tersebut ibuat menghadap ke arah Monas / Jl. MH. Thamrin mengingat pada masa itu bandara yang digunakan adalah bandara Kemayoran sehingga semua tamu peserta Asian Games 1962 yang datang ke Jakarta datang dari arah tersebut. Pada tahun 1990-an sempat muncul usulan agar posisi patung dibalik menghadap ke arah Jl. Sudirman karena bandara Kemayoran sudah tidak beroperasi dan lebih banyak tamu yang datang dari arah Jl. Sudirman, namun usulan tersebut dibatalkan karena dianggap dapat menghilangkan nilai sejarahnya.

 

Patung ini sempat mengalami aksi vandalisme ketika berlangsungnya aksi kampanye salah satu partai politik pada masa kampanye Pemilu 1999. Salah seorang peserta kampanye nekat memanjat tali kabel yang digunakan untuk lampu gantung hias yang dipasang pada puncak landasan patung hingga bagian bawah pinggir kolam. Setelah berhasil sampai di atas, orang tersebut memasangkan bendera pada tubuh patung serta sempat mencoret-coret dinding bagian atas penyangga patung dengan nama partai politiknya menggunakan cat semprot. Setelah kejadian tersebut, Pemprov DKI Jakarta mencopot tali kabel lampu gantung pada patung tersebut agar tidak terulang kembali aksi seperti itu.

 

Saat ini Bunderan HI dianggap sebagai pusat utama kota Jakarta dan sering digunakan untuk berbagai kegiatan masyarakat, mulai dari demonstrasi, kegiatan Car Free Day (CFD) hingga perayaan malam  pergantian tahun (Tahun Baru).