Kampung Rawa Kompeni, Kamal

Posted July 5, 2018
Written by

Kampung Rawa Kompeni merupakan salah satu kampung tua yang berada di kelurahan Kamal, Jakarta Barat. Dahulu, di kampung ini merupakan rawa-rawa kemudian diurug untuk dijadikan pemukiman tempat tinggal. Daerah rawa-rawa yang masih tersisa, pada tahun 1960-an tanahnya dikeruk untuk pembangunan gedung olahraga. Pada tahun 1994, di tempat ini masih banyak ditemukan pepohonan jenis tanaman perus dan buah-buahan seperti pohon ambon, akasis, kelapa, asam, mangga, dan lain-lain. Di sekitarnya pun terdapat kebun sayur mayur seperti pohon kacang panjang, terong, selada, sawi, buncis, oyong, pare, cabe, dan lain-lain. Di sepanjang jalan Kampug Rawa Kompeni terdapat empang atau tempat pemancingan dan makan-makam penduduk atau lebih dikenal dengan sebutan makam kumpi.

Kampung ini disebut Kampung Rawa Kompeni karena pada dahulu kala, wilayah ini masih terdapat banyak rawa dan belum pernah diduduki oleh kompeni (Belanda). Namun ada juga informasi lain, disebut Rawa Kompeni karena dahulu orang-orang kompeni suka bersembunyi di rawa-rawa untuk mengawasi penduduk.

Penduduk asli Kampung Rawa Kompeni adalah orang-orang Betawi dan orang-orang Cina yang sejak jaman Belanda sudah menempati wilayah tersebut. Pada masa pemerintahan Belanda, kampung ini di bawah kekuasaan Tuan Tanah Cina yang bernama Kian Tek dan tinggal di Tegal Alur. Para penggarap sawah diwajibkan untuk menyetor hasil panen setiap satu petak sepuluh bedeng padi, jika tidak membayar para centeng akan menghukumnya.

Dahulu hubungan antara orang-orang Cina yang tinggal di kampung ini dengan penduduk asli sangat baik, saling tolong menolong dalam melakukan pekerjaan. Namun, kini dengan adanya perbedaan status sosial di antara mereka, maka orang-orang Cina memisahkan diri dan sulit untuk ditemui.