Kampung Kapuk

Posted July 5, 2018
Written by

Kampung Kapuk salah satu nama kelurahan di wilayah administratif Jakarta Barat. Secara Topografi, wilayah ini memiliki permukaan tanah yang rata dengan ketinggian rata-rata 0,5 meter dari permukaan laut. Asal usul nama Kapuk sendiri memiliki dua versi, pertama bahwa kata Kapuk berasal dari nama tumbuhan/pohon kapuk yang banyak ditemui di wilayah ini pada waktu itu. Versi kedua mengenai asal usul tempat ini, kata Kapuk berasal dari kata Kapok yang artinya jera. Penamaan Kapuk ini bermula ketika pada jaman dahulu orang-orang yang hendak menghuni daerah ini, namun tidak mampu bertahan lama karena disebabkan oleh iklim yang tidak sesuai atau tidak cocok. Tidak hanya itu, wabah penyakit seringkali menjangkit para pendatang yang berada di tempat ini, antara lain malaria, disenteri, typhus, dan penyakit lainnya. Hal tersebut membuat para pendatang yang menghuni tempat ini memutuskan untuk pindah dan tidak kembali ke Kapuk karena sudah jera atau kapok. Istilah tersebut pun kini menjadi sebutan tempat ini, hanya saja huruf o pada kata Kapok diganti menjadi huruf u.

Pada masa awal berdirinya kota Jakarta, Kapuk dikenal sebagai hutan bakau yang luas dan belum menjadi perhatian dari orang-orang setempat. Perhatian pada tempat ini baru terjadi pada tanggal 1 April 1905 pada masa pemerintahan Gemeente Batavia. Pada masa itu, Kapuk masih berada di wilayah Angke. Kapuk menjadi suatu daerah administratif pada masa Kota Praja Jakarta Raya tahun 1950.

Sebelum mendapat perhatian dari pemerintah, wilayah Kapuk dipegang oleh Tuan Tanah sehingga daerah ini menjadi tanah Partiklir. Tanah Partiklir Kapuk dijadikan sebagai ladang usaha Tuan Tanah berlangsung hingga masa pendudukan Jepang pada tahun 1942. Berdasarkan hasil penelitian Arkeologi pada tahun 1987, di wilayah ini ditemukan peninggalan berupa batu peringatan. Sedangkan untuk temuan lainnya berupa kapak batu dan perhiasan logam belum dapat di buktikan.