Gereja Kristus Ketapang

Posted July 9, 2018
Written by

Gereja Kristus Ketapang (Jl. Zainul Arifin) menjadi terkenal di Jakarta, karena dibakar (1998) oleh segerombolan orang yang disewa dan dilatih oleh orang yang menginginkan destabilisasi sosial.

Umat yang di Ketapang dapat dikembalikan pada usaha seorang zendeling wanita Amerika, yang sejak tahun 1910 bekerja untuk Gereja Metodis di Manggabesar. Orang beriman ini membentuk suatu jemaat sejak tahun 1926. Anggota yang tinggal di sekitar Jl. Ketapang pernah mengadakan ibadat di Jl. Gajah Mada (1928), di Manggabesar dan sejak 1940 di Jl. Ketapang. Sejak tahun 1942 umat ini memperoleh seorang pendeta sendiri, dan kemudian gedung gereja mereka renovasi (1948. Pada tahun 1954 umat ini kehilangan k.l. tiga ratus anggota, dan bersama dengan dua jemaat lain keluar dari sinode, yaitu jemaat Wahid Hasyim di Tanah Abang dan jemaat Jatinegara.

Gereja Ketapang menjadi anggota Sinode Chung Hua Chi Tuh Chiao Hui. Pada tahun 1958 sinode ini mengubah namanya menjadi ‘Sinode Gereja Kristus’ (disetujui Depag, 1963).