Cerita Rakyat Betawi Hikayat Anjing Kucing dan Tikus

Posted July 5, 2018
Written by
Category Sastra & Bahasa

HIKAYAT ANJING, KUCING DAN TIKUS

Cerita rakyat Betawi ini mengisahkan, pada zaman dahulu, nun jauh di sana tersebutlah negeri yang elok permai. Alkisah rakyat negeri itu tengah dilanda kesusahan. Ada seekor burung raksasa pemakan manusia datang ke negeri itu. Telah banyak anak negeri yang dimakan burung buas itu. Baginda raja pun gundah. Telah banyak hulubalang perkasa mencoba melawan burung itu. Namun tak satu pun hulubalang itu yang kembali denga selamat.

Hatta datanglah tiga hewan menghadap baginda raja. Mereka adalah anjing belang nyungcang, tikus jinada putih dan kucing candramawat. Ketiganya menyediakan diri untuk melawan burung raksasa itu.

“Hai kaliang bertiga”, sabda baginda raja, “Pekerjaan ini teramat sukarnya.”

“Dengan titah telapak duli paduka, kami akan melaksanakan”, sembah kucing candramawat.

“Baiklah jika demikian. Apabila kalian berhasil maka aku akan memberi hadiah bagi kalian. Sekarang berangkatlah.”

“Daulat Tuanku”, sembah ketiganya, “Titah duli sah alam hamba junjung tinggi.”

Berangkatlah ketiga hewan gagah berani itu. Malam hari mereka tiba di bawah sarang burung buas itu. Ketiganya pun mengatur siasat. Menjelang dini hari si tikus jinada putih memanjat ke sarang burng itu. Lalu diam-diam tikus itu menyusup ke balik bulu-bulu sayap burung itu hingga putus.

Baginya saat burung raksasa itu bangun perutnya terasa lapar. Burung itu pun bangkit untuk terbang. Namun saat mengepakkan sayapnya hanya sebelah saja yang terkepak. Sayap sebelah lagi uratnya telah terputus, maka jatuhlah burung itu.

Anjing belang nyungcang segera memburu ke tempat jatuhnya burung itu, ia lalu menyalak. Kucing candramawat segera datang, ia menggigit leher burung raksasa itu sampai mati.

Suka citalah seluruh negeri itu. Kini burung pembawa malapetaka telah mati. Baginda raja memberi hadiah bagi ketiga hewan itu. Si kucing candramawat diizinkan tinggal di dalam dapur manusia dan makan makanan enak yang ada di dapur. Anjing belang nyungcang dijadikan penjaga rumah dan selalu diberi makanan. Sedang si tikus jinada putih diizinkan tinggal di sawah dan makan padi yang ada.