Tari Samrah merupakan tari betawi yang diadaptasi dari kebudayaan melayu, termasuk musik, pakaian, hingga pagelarannya. Brbeda dengan tari Belenggo yang mengutamakan gerakan-gerakan pencak silat. Samrah dapat dilakukan berpasangan atau perorangan. Tarian mereka disebut “joget” yang diiringi nyanyian melayu perempuan yang pada umumnya bertemema tentang cinta keagamaan dan cinta perempuan.

            Selain memiliki gerak yang sama seperti tarian melayu umumnya yang bertumpukan langkah-langkah kaki dan ayunan gerak tubuh mengikuti alunan musik. Tarian ini juga memiliki persamaan dengan gerak tari Betawi lainnya yaitu posisi tubuh yang yang agak membungkuk. Perbedaannya, pada saat si penari melakukan gerakan jongkok yang disebut “salawi”, yaitu gerakan jongkok hampir seperti duduk bersila, hal ini hanya bisa dihasilkan dengan latihan yang tekun. Dari iramanya tari Samrah terbai dua yaitu berirama lembut. Seperti tari Sawo Mateng, Musalma, dan Mamira,sedangkan yang kedua dan berirama cepat, seperti tari bayang-bayang, jali-jali, dan cendrawasih.

(sumber : Buku Seni Pertunjukan Tradisional Betawi, Arie Budhiman, 2012)

Gambar Ilustrasi (Sumber Foto: budayaindonesia)