Sate Asem

Posted May 8, 2018
Written by
Category Kuliner

Kenapa Asem? Karena sebelum dibakar potongan dagingnya dilumuri bumbu yang dicampur asam jawa. Citarasanya pun menjadi manis-asam-gurih. Maka ada yang menyebutnya juga sebagai Sate Manis. Paduan rempah jintan dan ketumbar pada bumbu halus yang dilumurkan pada potongan daging membuat aroma dan rasanya makin mantap. Ditambah lagi dengan kelapa parut sangrai yang dihaluskan membuat racikan bumbu sate ini menjadi makin mantap. Hal itulah yang membedakan sate khas Betawi yang mulai langka ini dengan jenis sate lainnya.

 

Resep Sate Asam

Untuk 20 tusuk

 

Bahan :

1.     150 gr gula merah

2.     1 sdt asam jawa

3.     500 gr daging sapi bagian has dalam, potong kotak 2 cm

4.     3 sdm minyak goreng untuk menumis

5.     50 gr cabai merah giling

6.     2 lbr daun salam

7.     2 lbr daun jeruk purut

8.     1 sdt garam

9.     ½ butir kelapa tua, parut memanjang, sangrai, haluskan

10.  20 batang tusuk sate

Bumbu halus :

1.     8 siung bawang merah

2.     4 siung bawang putih

3.     100 gr kemiri, goreng

4.     2 cm jahe

5.     2 cm temu mangga

6.     2 cm kunyit

Bumbu kering, sangrai, haluskan :

1.     ½ sdm ketumbar

2.     ½ sdm jintan

Cara Membuat :

1.     Haluskan gula merah dan asam, campur dengan daging. Diamkan selama 2 jam di dalam kulkas. Sisihkan.

2.     Panaskan minyak, tumis bumbu halus, cabai giling, daun salam, daun jeruk, serai, bumbu kering, dan garam hingga harum.

3.     Masukkan campuran gula merah, aduk rata. Tumis hingga gula merah larut, angkat.

4.     Tambahkan kelapa halus dan daging, aduk rata. Diamkan selama 2 jam.

5.     Tusuk setiap 3 potong daging ke dalam tusuk sate sambil dikepal hingga daging menyatu. Lakukan hingga daging habis.

6.     Bakar sate di atas bara api hingga matang, angkat. Sajikan dengan taburan bawang goreng.

 

Sumber :

·       Buku Kuliner Betawi Selaksa Rasa & Cerita, PT Gramedia Pustaka Umum, Jakarta, 2016

·       Buku Kuliner Khas Betawi, Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni SH. M.Si, 2012


Gambar Ilustrasi (Sumber Foto: bango)