Sepasang Mata Bola
Judul lagu yang dibuat oleh Ismail Marzuki dan Suto Iskandar atas permintaan Moeffreni Moekmin (Komandan Resimen V). Syairnya menyadarkan para pemudi agar jangan semua terjun di daerah pertempuran karena garis belakang masih banyak yang bisa dikerjakan. Hal ini dilakukan karena pada saat itu para pemudi yang masih sangat muda-muda turut mengangkat senjata berjuang di garis depan berdampingan dengan kaum laki-laki. Lagu ini sangat eepat populer di kalangan pejuang di front timur Jakarta. Para pemudi pun sadar bahwa berjuang tidak selalu harus di garis depan memanggul senjata.
SEPASANG MATA BOLA
Hampir malam di Jogja, ketika keretaku tiba
Remang-remang cuaca terkejut aku tiba-tiba
Dua mata memandang seakan-akan dia berkata
Lindungi aku pahlawan danjJada si angkara murka
Sepasang mata bola
Datang dan Jakarta nuju medan perwira
Kagumku melihatnya sinarnanperwira rela
Hati telah terpikat semoga kelak kita berjumpa pula
Sepasang mata bola gemulai mumi mesra
Telah memandang beta di stasiun Jogja
Sepasang mata bola seolah-olah berkata
Pergilah pahlawanku
Jangan bimbang ragu
Bersama doaku