“Hari ini kami datang bersama bunga dan sejuta pekik sebagai tanda kasih serta keteguhan kami demi keadilan… karena kami yakin bahwa Reformasi merupakan keharusan…

Merah Putih setengah tiang bersaksi atas Darah, Keringat, Air Mata, Rasa Takut dan rasa ingin berontak bercampur menjadi satu… Ratusan dari kami yang cedera puluhan dari kami yang ditembaki atas kesewenang-wenangan Penguasa… Empat saudara kami tercinta, telah gugur meninggalkan ribuan duka, kalut dan marah yang mendalam…

Perjuanganmu takkan sia-sia saudaraku, tiap tetes darahmu akan berarti bagi Bangsa dan Negri ini… Dan ini menjadi bukti bagi kami yang setia bahwa keAdilan adalah kePatutan!”

Jakarta, 12 Mei 1998
Mereka yang telah Berjuang

Tulisan tersebut merupakan tulisan yang tertera pada Monumen Tragedi 12 Mei 1998. Monumen yang menjulang tinggi ini terdiri dari 4 tugu yang melambangkan 4 mahasiswa yang gugur dalam Tragedi Trisakti tersebut, yaitu Elang Mulia Lesmana, Hafidin Royan, Hendryawan Sie dan Hery Hartanto. Di setiap titik terjadinya penembakan juga dibuat lingkaran logam menempel di aspal, sebagai penanda robohnya tubuh para mahasiswa.

Monumen Tragedi 12 Mei 1998 atau Monumen Trisakti terletak di dalam Kampus A Trisakti Jalan Kyai Tapa No. 1, Grogol, Jakarta Barat. Monumen ini dibangun untuk menggambarkan rasa kecewa dan marah karena penanganan kasus yang tak kunjung tuntas.

Tragedi 12 Mei 1998 dilatarbelakangi oleh ekonomi Indonesia yang mulai goyah pada awal tahun 1998, karena terpengaruh oleh krisis finansial Asia sepanjang 1997 – 1999. Mahasiswa pun melakukan aksi demonstrasi besar-besaran ke Gedung DPR/MPR, termasuk mahasiswa Universitas Trisakti. Peristiwa penembakan di awali dengan aksi damai mahasiswa dalam menuntut Presiden Soeharto turun dari posisi sebagai Presiden RI, kemudian peristiwa tersebut dikenal dengan Tragedi Trisakti.

Selain Monumen Tragedi 12 Mei 1998, dibangun juga Tugu 12 Mei Reformasi yang beralamat di jalan yang sama, hanya saja letaknya di depan Kampus Trisakti. Tugu yang terbuat dari keramik berwarna hitam ini memiliki tinggi sekitar 3 meter dan bertuliskan ‘12 Mei Reformasi’ dengan warna abu-abu. Tugu 12 Mei Reformasi diresmikan pada tanggal 10 Desember 2014, bertepatan dengan Hari Hak Asasi Manusia se-Dunia. Tugu 12 Mei Reformasi ini dibangun sebagai tanda untuk mengenang atas peristiwa berdarah tahun 1998.

Untuk dapat menuju Monumen tersebut kita dapat menggunakan angkutan umum bus Mayasari Bakti P55 jurusan Grogol – UKI, Kopaja AC S13 Grogol – Ragunan Belakang atau PPD P54 jurusan Grogol – UKI dan PPD P213 jurusan Grogol – Kampung Melayu. Sedangkan jika menggunakan bus Transjakarta, dapat naik dari koridor 9 jurusan Pinang Ranti Pluit, koridor 9A jurusan PGC – Grogol 2 dan Jurusan Grogol 2 – Harmoni, kemudian berhenti di halte busway Grogol 1 atau Grogol 2. Saat ini Halte busway Grogol telah berubah nama seiring diresmikannya tugu 12 Mei Reformasi, yaitu menjadi Halte 12 Mei Reformasi.