Monitor, Surat Kabar

Posted April 18, 2018
Written by
Category Sastra & Bahasa

Surat kabar tabloid di Jakarta yang pemah mencapai oplah tertinggi dalam sejarah pers di Indonesia. Walaupun hanya sebentar, ketika sedang dilakukan kampanye pemasaran oplahnya hampir tiga perempat juta eksemplar. Pada awalnya berbentuk majalah bernama Monitor Radio dan Televisi sebagai media acara radio dan televisi. Didirikan TVRI tahun 1972. Karena kurang berhasil, sempat tidak terbit selama hampir dua tahun (1985-1986) sampai diadakan kerja sama manajemen dan keredaksian dengan Kelompok Kompas dan Gramedia (KKG). Pada 5 Nopember 1986 Monitor terbit kembali dalarn bentuk tabloid di bawah M. Sani (Pemimpin Umum) dan Arswendo Atmowiloto (Pemimpin Redaksi). lsi penerbitan diperluas pemuatan karangan dan berita mengenai perkembangan video dan film, selain siaran radio dan televisi dan kebanyakan foto yang dimuat berwarna penuh.

Pada awal terbit seminggu sekali, lalu seminggu dua kali sejak 25 Nopember 1989. Edisi lama yang terbit setiap hari Rabu disebut Monitor, sedangkan edisi baru untuk bacaan akhir pekan dinamakan Monitor Minggu. Secara keseluruhan, tabloid ini merupakan bacaan ringan dan menghibur, dengan sasaran masyarakat menengah ke bawah. Arswendo menamakan medianya: "Pers kampung yang sepenuhnya berpihak kepada keinginan pembaca". Namun pada tahun 1990 tabloid ini ditutup setelah memuat angket pembaca yang ternyata isinya telah menyinggung orang Islam. Karena kasus angket itu pula, Arswendo harus bertanggung jawab dan mendekam di penjara selama beberapa tahun.