Mochtar Lubis

Posted April 18, 2018
Written by
Category Sastra & Bahasa

Seorang wartawan, sastrawan, budayawan dan pelukis. Tokoh dan novelis; mulai terjun di bidang jumalistik sebagai penyiar radio - militer di zaman Jepang, kemudian masuk Kantor Berita Domei di Jakarta. Lahir di Sungai Penuh Sumatra Barat, tanggal 7 Maret 1922 dan meninggal di Jakarta, 2 Juli 2004. Anak ke enam dari sepuluh bersaudara pasangan Raja Pandapotan dan Siti Madinah Nasution. Menikah dengan Halimah tanggal 1 Juli 1945 dengan dikaruniai beberapa orang anak. Menempuh pendidikan di sekolah HIS kota kelahirannya setelah itu melanjutkan di Sekolah Ekonomi di Kayutanam. Usia 18 tahun, pindah ke Jakarta. Ia bersama dengan Adam Malik mendirikan Kantor Berita Antara, di samping surat kabar Indonesia Raya. Setelah Kantor Berita Antara dihidupkan kembali dan pindah ke Yogya (1946) dia menjabat Kepala Antara Cabang Jakarta.

Tahun 1947, mendirikan majalah Masa Indonesia disamping membantu harian Merdeka, pemimpin redaksi majalah Mutiara. Tahun 1954, dia mendirikan dan menjadi pemimpin redaksi Indonesia Raya (1954-1974). Sesudah kedaulatan Mochtar Lubis mendirikan surat kabar berbahasa Indonesia Time of Indonesia. Ia juga aktif di organisasi Internasional diantaranya anggota panitia Unesco mengenai masalah komunikasi dan Anggota Dewan Pimpinan Press Institut dan menjabat Assosiate Editor surat kabar Word Paper. Karya sastranya yang terkenal berjudul Si Djamal. Buku romannya yang berjudul Djalan Tak ada Ujung memperoleh hadiah sastra dari BMKN tahun 1952, juga kumpulan cerita pendeknya yang berjudul Perempuan di tahun 1955-1956. Setelah bebas dari penjara selama sepuluh tahun muncullah novelnya yang berjudul Harimau Harimau yang tahun 1975 termasuk golongan terbaik dan memperoleh hadiah Yayasan Buku Utama, Departemen P dan K. Tahun 1979 novelnya Maut dan Cinta juga memperoleh hadiah sastra dari Yayasan Jaya Raya. Karyakaryanya antara lain: Tak Ada Esok (1951); Si lamal (1951); Catatan Korea (1951, mendapat hadiah dari PWI Jaya); Cinta dan Maut (1977: hadiah sastra 1979). Dan banyak juga karya-karyanya yang sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa asing.

Karena aktivitasnya dan prestasinya di bidang jurnalistik, sehingga mendapatkan penghargaan internasional di bidang jurnalistik, antara lain mendapat hadiah Magsaysay dari Fillipina (1958) dengan laporannya tentang perang. Tahun 1967 World Federation of Editor and Publishers (Federal International dan Perhimpunan Penerbit) memberikan Pena emas dan dari Universitas Hawaii ia mendapat Jagerson Fellowship yang pertama di East and West Center); hadiah sastra dari Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional (1952: lalan Tak Ada Ujung); hadiah buku terbaik dari Yayasan Buku Utara (1975: Harimau! Harimau); hadiah seni dari pemerintah RI (1977). Mochtar Lubis juga duduk dalam berbagai badan internasional, antara lain: Presiden Press Foundation ofAsia, anggota pimpinan International Press Institute, anggota dewan pimpinan International-Association, anggota Akademi Jakarta (sejak 1966).