Mahbub Djunaidi

Posted April 18, 2018
Written by
Category Sastra & Bahasa

Sastrawan Betawi yang lahir di Jakarta, 27 Juli 1933 dan meninggal di Bandung 1 Oktober 1995. Ia mulai terjun di dunia sastra tahun 1955 lewat cerpennya "Kalau Sore-sore" yang dimuat Merdeka. Ia juga seorang wartawan dan kolumnis; 1958 terjun ke dunia jurnalistik, membantu harian Duta Masyarakat, kemudian menjadi pemimpin redaksinya (1960-1970). Tahun 1965-1970, menjadi Ketua Umum PWI Pusat, kemudian menjadi Ketua Dewan Kehormatan PWI sampai 1978.

Sejak 1970 tampil sebagai kolumnis di harian Kompas dan majalah Tempo. Di bidang politik ia menjabat wakil sekjen Partai Persatuan Pembangunan dan Ketua II PB NU (sejak 1979). Sebagai sastrawan ia tercatat sebagai penulis novel. Dari Hari ke Hari (1975) yang berhasil memenangkan Sayembara Mengarang Roman Dewan Kesenian Jakarta 1974; cerpen dan sajaknya dimuat dalam Gelanggang, Siasat, Kisah, Prosa, dll. 1979, ia menyelesaikan terjemahan Road to Ramadhan karya Hasanain Heikel.

Mahbub terkenal juga sebagai penulis kolom. Ia pun terkenal sebagai penerjemah diantara buku terjemahannya antara lain, Seratus Tokoh yang Berpengaruh dalam Sejarah, 80 Hari keliling Dunia, Cakar-Cakar Irving dan Binatangisme terjemahan novel karya George Orwell. Meskipun karya Mahbub cukup banyak, secara khas justru tidak memanfaatkan dialek Betawi untuk kepentingan penuturannya.