Permainan kodok-kodokan adalah permainan anak-anak khas masyarakat Betawi. Permainan ini sesuai dengan kata "kodok" yang berarti katak.
Permainan ini meniru katak dan pemainnya anak laki-laki yang berumur 8-13 tahun. Permainan ini termasuk permainan massal, namun terdapat pemeran utama yang hanya dilakukan oleh satu orang saja sebagai kodok.

Permainan Kodok-kodokan pada prinsipnya adalah permainan memanggil roh untuk dimaksudkan dalam tubuh pelaku kodok. Selain itu ada peran pawang yaitu pemanggil roh. Permainan dimulai dengan memanggil roh kodok untuk dimasukkan dalam peran kodok dan dapat menirukan tingkah laku kodok. Jika peran kodok sudah kemasukan roh kodok, maka tingkah lakunya mirip kodok melompat kesana kemari, masuk selokan bahkan sering mengejar orang. Para penonton ada yang menyuruh masuk warung, berteriak seperti kodok dll. Peranan ini berakhir setelah pawang mengusir roh kodok itu dengan memangil nama asli pemeran tersebut berkali-kali dengan suara keras. Setelah pemeran kodok itu sadar kembali, maka banyak yang merasakan sakit pada bagian-bagian badan.

Permainan kodok-kodokan tidak memerlukan adanya peralatan maupun iringan nyanyian tertentu. Hanya iringan dalam awal upacara terdiri dari ungkapan bunyi kodok yang bersahut-sahut : “kek….kok…kek…kok…” terus menerus, sampai saat tertentu baru berhenti.