Coko, Permainan

Posted April 18, 2018
Written by
Category Permainan

Nama suatu permainan rakyat Betawi, khususnya di wilayah Jakarta Selatan. Sejak dahulu tidak diketahui arti coko, hanya memang demikianlah sebutan untuk permainan itu, yang artinya "perebutan". Permainan ini sifatnya sebagai hiburan, tetapi memerlukan ketrampilan fisik. Di samping sifatnya rekreatif juga mengandung kompetitif, karena ada lawan bermain dalam permainan tersebut. Permainan coko dilakukan dalam rangka menyambut musim-musim atau hari-hari besar tertentu dengan tujuan untuk memeriahkan suasana. Penyebarannya cukup luas, baik di daerah pinggiran maupun daerah kota sekitar Jakarta.

Permainan coko sudah dikenal sejak dulu oleh masyarakat penduduk Jakarta. Tetapi proses perkembangannya mengalami pasang surut, terutama pada masa pendudukan Jepang sampai zaman Kemerdekaan, permainan "coko" pernah mengalami kemunduran. Umumnya, permainan yang sifatnya kompetitif ini banyak melibatkan orang banyak. Dalam penyelenggaraannya tidak ada ketentuan jumlah peserta, baik perorangan maupun kelompok. Semakin banyak peserta semakin meriah. Usia pemain terbatas untuk orang dewasa, sekitar umur 17 tahun ke atas meskipun tidak menutup kemungkinan untuk anak-anak mengikutinya.

Selama permainan berlangsung, diantara penonton ada yang menyirami air kepada para peserta dengan tujuan untuk merintangi, hal ini akan lebih memeriahkan suasana dengan mengundang berbagai kelucuan. Jika mereka sudah dalam keadaan kepayahan, air yang di ember digunakan untuk membasahi badannya supaya segar kembali. Permainan ini akan berlangsung tergantung dari kemampuan para pesertanya dalam mengambil hadiah-hadiah yang tergantung di puncak pangkal pinang. Karena dalam aturannya setiap pemain/pemanjat hanya dibolehkan mengambil barang hadiah yang istimewa, biasanya digantungkan lebih atas.

Setiap pemain berulangkali berusaha untuk memanjat dan biasanya secara diam-diam mengantongi abu gosok supaya mengurangi licinnya batang pohon pinang. Ada pula yang berusaha memanjat dengan mempergunakan tali, yang diikatkan kedua pergelangan tangannya sehingga dapat membantu atau memudahkan memanjat. Mereka dengan berbagai cara biasanya berusaha sedapat mungkin, bagaimana caranya untuk berhasil mengambil barang hadiah. Ada juga yang dilakukan secara gotong royong, saling membantu di antara teman-temannya dengan cara saling dukung-mendukung, mulai dari bawah sampai ke atas. Biasanya permainan ini akan berakhir, apabila barang-barang hadiah yang diperebutkan sudah habis. Tetapi jika seandainya barang-barang tersebut masih ada, dan waktu permainan "coko" sudah menjelang Maghrib, permainan harus berakhir. Permainan ini tetap dipertahankan keberadaannya, tercermin dalam peringatan 17 Agustus yang sering kali dilombakan.

Permainan ini memerlukan perlatan yang terdiri dari :

  • Batang pohon pinang, setinggi kurang lebih 10 M.
  • Sabun cuci batangan dan minyak atau lemak sapi, kerbo, yang digunakan untuk mengolesi permukaan pohon pinang supaya licin.
  • Sebatang pelapah daun kelapa yang dibelah dua, dibentuk lingkaran untuk menggantungkan hadiah.
  • Dua batang bamboo, ukuran Panjang 1 M. sebagai jari-jari lingkaran yang berpusat diujung atas batang pohon pinang.
  • Hadiah, biasanya berupa barang-barang kelontongan yang digantungkan di lingkaran.
  • Lubang sedalam 1 M, untuk menancapkan batang pinang.
  • Batu-batu koral, untuk menimbuni batang phon pinang.
  • Air, untuk menyirami permukaan tanah agar batang pohon pinang licin.
  • Petesan. Untuk meriahkan suasana agar tambah meriah.
  • Celana pangsi.