Syahbandar, Menara

Posted April 18, 2018
Written by

Disebut juga Uitkljk, Uitkijk Post. Berada di tepi barat muara Ciliwung, tepatnya terletak di Jl. Pasar Ikan No.1, Jakarta. Didirikan tahun 1640 dan berfungsi sebagai De Uitkijk atau menara peninjau, baik ke arah Pelabuhan Sunda Kelapa dan laut lepas di sebelah utara maupun ke arah Kota Batavia di sebelah selatannya. Menara Syahbandar tingginya 40 meter dan untuk mencapai puncaknya terpasang sebuah tangga khusus. Pada tahun 1839 didirikan menara baru sebagai pengganti menara yang lama. Menara ini kemudian direnovasi bersamaan dengan pemugaran bangunan gudang-gudang yang dijadikan Museum Bahari. Sebelum dipugar pernah dijadikan Kantor Komseko (Komando Sektor Kepolisian) dan pernah pula digunakan sebagai Kantor Museum Bahari.

Menara Syahbandar juga berfungsi sebagai menara pengintai serta stasiun meteorologi. Sejak dahulu apabila berada di ruang paling atas dan sedang bertiup angin kencang atau mobil melintas kencang dibawahnya, menara tersebut terasa bergoyang-goyang, sehingga dinamakan juga "Menara Goyang". Menara tersebut dikelilingi oleh tembok tebal yang merupakan sebuah bastion yang menyatu pada tembok pertahanan Kota Batavia tempo dulu. Pada tembok kokoh itu bersandar dua buah meriam kuno masa lalu. Di dalam sebuah ruangan kantor dalam Menara Syahbandar dapat disaksikan sebuah peninggalan masa silam yang unik, berbentuk lempengan batu bertuliskan huruf Cina, diduga merupakan titik meridian atau titik pusat Kota Batavia. Huruf Cina tersebut berbunyi: Batas Titik. Menara Syahbandar sebenarnya berada dalam satu kelompok dengan beberapa bangunan di sekitarnya, antara lain: Gedung di sebelah timur menara yang menghadap keluar atau di sebelah barat Sungai Ciliwung, dahulu digunakan sebagai Kantor Pabean (Bea Cukai); Gedung yang berhadapan dengan menara dan gedung Pabean, pada jaman VOC digunakan sebagai Gedung Navigasi atau gudang perlengkapan kapal; Gedung yang terletak di depan pintu gerbang kompleks menara ini dulunya dipergunakan oleh VOC sebagai Kantor Perdagangannya.

Pada masa dahulu dari atas menara ini dapat disaksikan lalu lintas kapal dan perahu serta aktivitas perniagaan sepanjang muara Ciliwung serta wajah Kota Batavia hingga ke laut lepas. Di samping itu panorama indah seluruh kawasan Bandar Sunda Kelapa dan sisa-sisa kejayaan VOC yang masih tertinggal di kawasan kota asli. Kemudian agak ke barat terdapat Menara Pabean, didekatnya terdapat sebuah bangunan rendah yang dahulu berfungsi sebagai kantor administrasi. Salah satu bangunan menara ini agak condong karena ia bertumpu pada dua bagian tanah yang berbeda daya dukungnya. Kedua menara tersebut berdenah persegi panjang. Pola desainnya sederhana, dengan garis-garis kuat, proporsinya mantap dan enak dipandang. Di seberang jalan di sebelah selatan Menara Pabean, terdapat bangunan lama dua lantai yang memanjang dari utara ke selatan. Lingkungan di sekitar bangunan ini dahulu disebut Galangan Kapal milik VOC yang mulai berfungsi sejak tahun 1632.