Sungai yang terletak di Kampung Karang Tengah (disebut juga Pangkalan Jati), Kelurahan Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan. Sungai ini berada di antara Cirebon dan Banten. Kali Pesangrahan dianggap angker karena setiap tahun selalu minta tumbal manusia. Konon di dasar kali ada istana jin yang dulu membantu Prabu Kian Santang (putra Prabu Siliwangi dan raja dari Pasundan yang pertama memeluk Islam) menyebarkan agama Islam. Istana itu sering muncul pada malam tertentu setiap terjadi musibah. Juga ada siluman buaya buntung yang akan terlihat jika akan terjadi musibah. Kali Pesangrahan pernah digunakan sebagai sarana transportasi ke Bandar Sunda Kelapa menuju Banten. Berkembang menjadi sarana transportasi utama, mengangkut hasil pertanian dan perkebunan dari Cinere ke kota Batavia.

Kali Peanggarahan sebetulnya memiliki kedalaman hanya 3 meter dan tidak memiliki lebar yang cukup luas sehingga ketika adanya banjir kiriman dari Bogor, kali ini akan meluap dan membanjiri pemukiman yang ada di sekitarnya. Demi mencegah luapan Kali Pesanggrahan, pernah diwacanakan pembangunan bendungan di Cinere dan Limo. Direktorat Jendral Pengairan Departemen Pekerjaan Umum pada Januari 1999 menyatakan bahwa terdapat lokasi di lembah sungai Pesanggarahan yang layak dibanung Bendungan, daerah tersebut yakni di Desa Cinere dengan luas 15 Hektar. Sayangnya, sampai saat ini tidak ada bendungan yang berhasil dibangun untuk mencegah luapan kali Pesanggarahan. Upaya lain yang dilakukan ialah melakukan normalisasi dan membangun beton dipinggir kali Pesanggarahan.