Jangkungan, Permainan

Posted April 18, 2018
Written by

Permainan anak-anak tradisional Betawi. Disebut juga egrang, dengan peralatan terbuat dari bambu yang tua dan sudah dibersihkan dari lugut/duri bambu atau diamplas. Permainan Jangkungan berawal dari sebuah peristiwa ketika ada orang sedang memetik buah mangga di kebun tetapi ternyata buahnya hilang. Menurut kepercayaan setempat ada makhluk lain yang mengganggu dan sering disebut setan Longga-longga. Dinamakan demikian karena makhluk itu diperkirakan mempunyai tinggi badan sampai 3 m. Untuk mengusir makhluk itu masyarakat membuat Jangkungan. Bambu panjang yang bisa dinaiki oleh orang. Jangkungan yang menyamai tinggi makhluk tadi akan membuatnya tidak berani mengganggu lagi.

Alat yang diperlukan untuk membuat jangkungan berupa bambu yang kuat dan tua sepanjang 2'/2 -3 m. Pijakan terbuat dari bambu yang lebih kecil. Ujungnya diberi lubang yang dimasukkan pada bambu panjang sampai batas tertentu. Karena memerlukan keberanian, kecekatan dan teknik keseimbangan tubuh yang baik maka kebanyakan yang memainkan jangkungan hanya orang-orang yang sudah dewasa. Kedua kaki diletakkan di atas bambu yang kecil sebagai tempat berpijak. Sedang tangan kiri dan kanan memegang ujung bambu yang panjang. Cara berjalan di atas jangkungan seperti berjalan kaki biasa, melangkahkan kaki kiri atau kanan diikuti oleh kaki yang lain. Demikian seterusnya.

Tinggi pancalan/injakan kaki tergantung bentuk tubuh pemain. Untuk pemula, tinggi 30 cm dan yang senior bisa sampai 50 cm lebih. Tinggi harus melebihi tinggi pemain, biasanya 2 m. Injekan dibuat dari dua potong bambu berukuran 15-20 cm dan berdiameter lebih kecil dari yang 2 m. Kemudian dipaku pada lubang yang dibuat pada bambu setinggi 2 m tadi supaya lebih kuat menahan beban tubuh pemain.