Engelse Burg

Posted April 18, 2018
Written by

Jembatan tua di Jakarta ini sebelum bernama Jembatan Kota Intan telah berganti-ganti nama menurut zamannya. Awalnya pada tahun 1628 disebut Engelse Burg yang berarti "Jembatan Inggris". Pada tahun 1628-1629 jembatan ini rusak karena penyerangan Banten dan Mataram yang kemudian dibangun kembali oleh Belanda pada tahun 1630 dan saat itu dikenal dengan nama "Jembatan Pasar Ayam" atau Hoenderpasarburg, jembatan pasar atau jembatan gantung yang juga dikenal sebagai groote boom (batang besar). Jembatan Pasar Ayam merupakan jembatan paling utara dan satu-satunya jembatan angkat. Namanya diambil dari Pasar Ayam Besar yang ada didekatnya di ujung utara Kali Besar Barat (abad ke-18). Dari jembatan terlihat kantor pabean. Jembatan ini masih ada sampai sekarang meski kayu hutannya sudah diganti dengan baja. Pada abad ke17 kapal-kapal masih dapat berlayar lebih jauh ke arah hulu Sungai Ciliwung. Maka jembatan itu kadang-kadang perlu ditarik ke atas. Akan tetapi tidak diketahui bahwa jembatan tersebut pernah mempunyai fungsi sebagai batang pajak seperti yang disebut di daerah Luar Batang.

Selanjutnya di tahun 1655 jembatan ini diperbaiki dari batu setelah jembatan yang lama yang terbuat dari kayu hancur pada waktu banjir dan diberi nama Het Middelpunt Burg atau "Jembatan Pusat". Pada April 1938, jembatan ini menjadi jembatan gantung agar dapat diangkat untuk lalu lintas perahu dan untuk mencegah terkena banjir yang sering terjadi. Bentuk dan gayanya tidak berubah hanya namanya berubah menjadi "Juliana Bernhard". Setelah Proklamasi Kemerdekaan berubah menjadi "Jembatan Kota Intan" sesuai dengan nama lokasi setempat.