Akad Nikah, Upacara

Posted April 18, 2018
Written by
Category Nilai Budaya

Suatu prosesi adat Betawi di mana mempelai laki-laki dibawa ke rumah mempelai wanita untuk melaksanakan upacara akad nikah. Dalam prosesi itu mempelai laki-laki diiringi para kerabat dekatnya, teman-teman, kedua orang tuanya dan para tokoh adat. Di belakang pengantin laki-laki berjalan para pengiring yang diiringi dengan musik terompet atau rebana ketimpring. Pengantin laki-laki mengenakan busana adat pengantin Betawi yang berupa pakaian haji dan alpiah (peci), lengkap dengan perhiasannya yang diatur oleh juru rias, membawa seikat kembang yang akan diserahkan kepada pengantin wanita. Pengantin laki-laki berjalan sambil dipayungi seorang anak muda. Para pengiringnya membawa bendera yang terbuat dari kertas warna-warni. Begitu juga mempelai wanita diantar oleh ayah-ibunya lalu keluar, dikawal oleh dua orang gadis kecil sebagai pengiring. Si gadis dan pengantin kemudian dinaikkan ke dalam sebuah delman dengan masing-masing seorang pengiring. Delmannya ditutupi dengan kain pelekat hitam, sehingga tidak kelihatan dari luar. Namun dengan adanya kain pelekat hitam yang menutupi delman itu orang-orang sudah tahu bahwa ada pengantin yang akan pergi ke penghulu.

Kemudian pengantin didudukkan di kursi yang telah disediakan dan akad nikah dipimpin penghulu. Setelah selesai dibacakan doa lalu pengantin laki-laki bersujud kepada kedua mertua dan orang tuanya kemudian diikuti pengantin wanita. Setelah selesai biasanya dilanjutkan acara pemberian selamat dan menikmati hidangan, tetapi sebelumnya terlebih dahulu biasanya dibunyikan mercon sebagai pertanda acara sakral telah selesai. Setelah selesai pengantin perempuan diantar pulang kembali ke rumahnya dengan cara yang sama seperti ketika ia akan berangkat dan pengantin laki-lakinya pun kembali ke rumahnya.

Upacara akad nikah selain dilaksanakan di rumah pengantin wanita bisa juga dilaksanakan di masjid. Waktu pelaksanaan akad nikah biasanya ditentukan dengan perhitungan orang-orang tua, dengan maksud supaya selamat, agar segalanya berjalan lancar dan baik. Upacara biasanya dilakukan pada pagi hari.